Bisnis.com, LABUAN BAJO - Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mencatat pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata sebesar Rp9,4 miliar dari jumlah Rp13 miliar yang ditargetkan dalam APBD Perubahan Tahun 2022.
"Tahun 2022 itu masih pemulihan pandemi. Baru pascapandemi, jadi belum normal seperti sebelumnya, tingkat kunjungan tidak sebanyak kondisi normal," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Pius Baut di Labuan Bajo, Rabu, (4/1/2023).
Dia mengatakan sumber PAD sektor pariwisata ini berasal retribusi masuk ke Taman Nasional Komodo, Air Terjun Cunca Wulang, Gua Rangko, Gua Batu Cermin, dan olahraga air baik diving maupun snorkeling.
Pius merinci, PAD terbesar berasal dari wisatawan mancanegara (wisman) dengan jumlah Rp5,2 miliar untuk total 60.770 kunjungan. Selanjutnya, wisatawan nusantara (wisnus) menyumbang Rp4,2 miliar bagi PAD dari total 109.307 kunjungan. Sedangkan wisatawan lokal menyumbang Rp2,7 juta dari total 277 kunjungan selama tahun 2022.
Diakuinya pendapatan asli daerah ini dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatawan yang hadir. Dia menyebut total kunjungan selama tahun 2022 sebanyak 170.354 kunjungan, menurun apabila dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19 yakni tahun 2019 dengan total 256.609 kunjungan. Salah satu penyebab diduga turunnya jumlah wisatawan yakni polemik kenaikan tiket ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,7 juta pada bulan Juli 2022 lalu.
Menyikapi hal itu, dinas pun telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat pada tahun 2023. Selain menjual paket wisata dari dua desa wisata yakni Desa Wisata Coal dan Loha, dinas pun tengah merencanakan penyelenggaraan event Festival Flores dan Lembata (Florata) pada bulan Juli 2023 mendatang.
Baca Juga
Mereka pun tengah menyusun kalender event untuk ritual adat Penti, sebuah ritus adat Manggarai yang akan digelar di enam kecamatan dalam wilayah Manggarai Barat. Selanjutnya berbagai promosi pun dilakukan dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar wisatawan mau berkunjung dan berlibur ke Labuan Bajo.
"Target kita tahun ini adalah Rp28 miliar. Kita berupaya dengan melakukan berbagai program untuk menarik kunjungan," ungkapnya.