Bisnis.com, DENPASAR – Transisi dari televisi analog ke digital masih belum merata di seluruh Indonesia walaupun pemerintah menargetkan harus tuntas pada akhir 2022.
Saat ini transisi dihadapkan persoalan ketersediaan set top box yang terbatas. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio menjelaskan produksi set top belum sesuai kebutuhan atau permintaan yang ada.
“Kami dari KPI berharap akhir tahun ini sudah tuntas untuk program Analog Switch Off (ASO), sehingga semua sudah menggunakan Tv digital. Tetapi kendalanya ternyata set top box yang seharusnya disubsidi pemerintah itu barangnya tidak kunjung direalisasikan oleh produsen. Nah ini butuh ketegasan pemerintah agar segera direalisasikan,” jelas Agung di sela acara Inseminasi Survey Minat dan Kenyamanan Konsumen di Denpasar, Rabu (7/12/2022).
Saat ini sudah menggunakan TV Digital yakni Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Batam dan Tanjungpinang di Kepulauan Riau. Kemudian Bali ditargetkan beralih ke Tv Digital pada akhir Desember atau setelah Piala Dunia 2022 Qatar.
Menurut Agung, jika TV analog dimatikan saat piala dunia masih berlangsung akan mengganggu masyarakat.
Agung berharap jika realisasi set top box segera dipenuhi oleh pihak swasta agar masyarakat segera menikmati siaran TV dengan kualitas yang lebih bagus, dan mendapat banyak channel dalam satu program.
Baca Juga
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Udayana, I Nengah Punia menjelaskan perlu sosialisasi yang intens kepada masyarakat soal TV Digital terutama untuk masyarakat di desa agar tidak terjadi salah informasi soal program ASO tersebut.
“Masyarakat desa belum paham tentang TV Digital, belum paham tentang set top box, karena masyarakat tahunya sampai saat ini bahwa TV Analog itu gratis. Nah sekarang katanya ada pembebanan biaya Rp250.000, bahkan realisasi di lapangan bisa lebih. Sehingga ke depan kerja sama pemerintah dan swasta untuk menyiapkan set top box gratis,” ujar Punia.