Bisnis.com, DENPASAR – Kasus kematian anak akibat gagal ginjal mencapai 11 orang di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngoerah Denpasar, 9 orang berasal dari Bali dan dua orang berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, Nyoman Gede Anom, menjelaskan dua orang anak yang meninggal dari NTB sudah dirujuk dari NTB ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar sejak Agustus lalu, sedangkan 9 orang yang meninggal dari Bali sebagian besar dari Denpasar, kemudian dari Bangli, Klungkung, dan Gianyar masing-masing satu orang.
Total jumlah kasus gagal ginjal yang ditemukan di Bali sejumlah 17 orang, 11 orang meninggal, dan 6 orang dinyatakan sembuh dan sudah pulang dari rumah sakit. Anak yang sudah dibawa pulang akan terus dilakukan pemantauan oleh dokter melalui kontrol secara berkala.
Apotek di Bali juga diminta untuk sementara tidak menjual sirup kepada masyarakat, Anom menjelaskan tidak ada penarikan obat dari Apotek oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hanya diminta untuk tidak menjual.
“Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota juga melakukan pengawasan terhadap apotek, saya sudah bersurat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di Bali untuk hal tersebut” jelas Anom kepada media, Jumat (21/10/2022).
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali, I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, menjelaskan pasien yang meninggal ketika dirujuk ke RSUP Sanglah sudah dalam kondisi parah, sehingga peluang untuk sembuh kecil.
Baca Juga
“Rata-rata yang dirujuk ke RSUP Prof.Ngoerah sudah dalam kondisi tidak baik, dengan kasus gagal ginjal terminal, fungsi ginjal rata-rata sudah di bawah 15 persen. Apalagi yang datang pada Agustus lalu masyarakat belum tahu, dokter di pusat kesehatan belum tahu juga, datangnya pun sudah berat,” jelas Sanjaya.
Sanjaya juga meminta kepada orang tua tidak memberikan obat dalam bentuk sirup kepada anaknya jika mengalami sakit. Orang tua juga direkomendasikan langsung membawa anak ke Puskesmas atau dokter jika sakit untuk menghindari kasus serupa.
Untuk penyebab gagal ginjal akut yang diderita oleh 17 anak tersebut, Sanjaya menjelaskan penyebabnya masih dalam penelitian oleh Kementerian Kesehatan, apakah karena kandungan etilen glikol dan dietilen glikol dari sirup yang pernah mereka konsumsi atau ada penyebab lainnya hal tersebut belum bisa dipastikan.
“Penyebab gagal ginjal akut itu bisa berbagai faktor, kami masih menunggu hasil laboratorium Kemenkes,” kata dia. (C211)