Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pendapatan dalam APBD 2022 Rp5,3 triliun pada 2022, target tersebut meningkat jika dibandingkan dari target sebelumnya yakni Rp5,04 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Pemda akan mengoptimalkan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah ada seperti pendapatan dari sektor pariwisata dan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang digenjot melalui program pemutihan.
Bank Indonesia mencatat pagu pendapatan dari pajak daerah Rp2,58 triliun, retribusi daerah Rp20 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp130 miliar, dan pendapatan dari lain-lain PAD yang sah Rp270 miliar.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, menjelaskan peningkatan pendapatan daerah melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain–lain. Namun untuk mengejar hal tersebut butuh kesepakatan legislator melalui peraturan daerah (Perda).
“Bali masih berpeluang menambah PAD melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, maka diharapkan Raperda tentang hal tersebut sangat penting untuk ditindaklanjuti,” jelas Cok Ace, Jumat (9/9/2022).
Cok Ace juga menjelaskan belanja daerah dalam APBD yang awalnya dianggarkan Rp6,1 triliun meningkat Rp 1,2 triliun, sehingga dalam perubahan APBD tahun anggaran 2022 menjadi Rp7,3 triliun rupiah. Sedangkan defisit anggaran APBD induk Rp1,05 triliun, meningkat Rp992,4 miliar sehingga dalam perubahan APBD tahun anggaran 2022 mencapai Rp2,05 triliun.
Baca Juga
Penerimaan pembiayaan daerah dalam rancangan perubahan APBD 2022 juga perlu dilakukan penyesuaian dari Rp1,15 triliun meningkat Rp997,4 miliar menjadi Rp2,15 triliun. (C211)