Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Targetkan Himpun Pendapatan Rp5,3 Triliun

BI mencatat pagu pendapatan pajak daerah Rp2,58 triliun, retribusi Rp20 miliar, hasil kekayaan daerah Rp130 miliar, dan lain-lain Rp270 miliar.
Wisatawan turun dari kapal cepat setiba di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada tarif tiket penyeberangan dari Pelabuhan Sanur, Denpasar menuju Nusa Penida, Klungkung yang mengalami kenaikan sejak Rabu (7/9) yaitu dari Rp75.000 menjadi Rp100.000 per orang untuk penumpang domestik dan untuk wisatawan mancanegara dari Rp150.000 menjadi Rp200.000 per orang./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Wisatawan turun dari kapal cepat setiba di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/9/2022). Dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada tarif tiket penyeberangan dari Pelabuhan Sanur, Denpasar menuju Nusa Penida, Klungkung yang mengalami kenaikan sejak Rabu (7/9) yaitu dari Rp75.000 menjadi Rp100.000 per orang untuk penumpang domestik dan untuk wisatawan mancanegara dari Rp150.000 menjadi Rp200.000 per orang./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pendapatan dalam APBD 2022 Rp5,3 triliun pada 2022, target tersebut meningkat jika dibandingkan dari target sebelumnya yakni Rp5,04 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, Pemda akan mengoptimalkan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah ada seperti pendapatan dari sektor pariwisata dan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang digenjot melalui program pemutihan.

Bank Indonesia mencatat pagu pendapatan dari pajak daerah Rp2,58 triliun, retribusi daerah Rp20 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp130 miliar, dan pendapatan dari lain-lain PAD yang sah Rp270 miliar.

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, menjelaskan peningkatan pendapatan daerah melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain–lain. Namun untuk mengejar hal tersebut butuh kesepakatan legislator melalui peraturan daerah (Perda).

“Bali masih berpeluang menambah PAD melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, maka diharapkan Raperda tentang hal tersebut sangat penting untuk ditindaklanjuti,” jelas Cok Ace, Jumat (9/9/2022).

Cok Ace juga menjelaskan belanja daerah dalam APBD yang awalnya dianggarkan Rp6,1 triliun meningkat Rp 1,2 triliun, sehingga dalam perubahan APBD tahun anggaran 2022 menjadi Rp7,3 triliun rupiah. Sedangkan defisit anggaran APBD induk Rp1,05 triliun, meningkat Rp992,4 miliar sehingga dalam perubahan APBD tahun anggaran 2022 mencapai Rp2,05 triliun.

Penerimaan pembiayaan daerah dalam rancangan perubahan APBD 2022 juga perlu dilakukan penyesuaian dari Rp1,15 triliun meningkat Rp997,4 miliar menjadi Rp2,15 triliun. (C211)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper