Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Puji Penanganan Sampah Berbasis Komunitas di Bali

Pengelolaan sampah seperti yang dilakukan oleh PT Reciki Solusi Indonesia (Reciki) selaku pengelola TPST Samtaku di Jimbaran memberikan harapan bahwa masalah.
CEO Reciki Bhima Aries Diyanto (kiri) saat menjelaskan penanganan sampah di Samtaku Jimbaran kepada Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau EPA Michael S. Regan (kanan). bisnis/harian noris
CEO Reciki Bhima Aries Diyanto (kiri) saat menjelaskan penanganan sampah di Samtaku Jimbaran kepada Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau EPA Michael S. Regan (kanan). bisnis/harian noris

Bisnis.com, DENPASAR—Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi pola penanganan sampah di Bali yang menggunakan pendekatan komunitas karena memberihkan harapan besar.

Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau EPA Michael S. Regan, menjelaskan pengelolaan sampah seperti yang dilakukan oleh PT Reciki Solusi Indonesia (Reciki) selaku pengelola TPST Samtaku di Jimbaran memberikan harapan bahwa masalah sampah plastik bisa diselesaikan dengan kerjasama secara berkelanjutan. Menurutnya, pemerintah AS akan berkomitmen ikut membantu menyelesaikan penanganan sampah.

“Bekerja sama dengan mitra internasional seperti Indonesia, sektor swasta, dan generasi baru pemimpin lingkungan, kami dapat memajukan solusi inovatif ini dan membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih kuat, lebih tangguh, dan hemat biaya. yang melindungi manusia dan planet kita,” ujarnya saat kunjungan di Jimbaran, Senin (19/8/2022).

Reagan menekankan masyarakat di seluruh dunia telah berkutat mengatasi dampak dari tantangan pengelolaan sampah. Namun dari kunjungannya yang juga bertemu dengan perwakilan anak muda dari komunitas sampah di Bali menunjukkan bahwa solusinya ada dalam genggaman.

TPST Samtaku Jimbaran memiliki kapasitas pengelolaan sampah hingga 120 ton per hari dan dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi. Metode pengelolaan Zero Waste to Landfill, atau sampah yang terkumpul akan dikelola sehingga dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya. Samtaku menggandeng sejumlah desa adat dan pengelola sampah swasta di wilayah Kuta Selatan.

PT Reciki berencana akan menambah TPST lagi di daerah Mengwi, Kabupaten Badung dengan pendanaan dari perusahaan manajemen investasi Circulate Capital melalui dana kelola Circulate Capital Ocean Fund (CCOF). Investasi tersebut difasilitasi melalui jaminan pinjaman yang diberikan oleh U.S. International Development Finance Corporation (DFC) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID). Pendanaan dari Ocean Fund juga memungkinkan Reciki membangun beberapa fasilitas baru di Jawa Timur dan Bali.

CEO Reciki Bhima Aries Diyanto, menjelaskan penyelesaian masalah sampah butuh langkah berkelanjutan dan kerjasama antara pihak pemerintah, komunitas, dan penyandang dana agar hasilnya bisa dirasakan secara nyata.

“Operator membutuhkan dukungan yang jauh lebih besar dari pemerintah daerah dalam menegakkan peraturan, Pendidikan berkelanjutan di sekolah dan di rumah seputar pemisahan sampah, serta dukungan berkelanjutan dari LSM mitra. Sektor korporasi juga membutuhkan keterlibatan yang lebih besar – hal ini tidak bisa diserahkan kepada satu atau dua perusahaan saja. Pengelolaan sampah adalah permasalahan semua orang,” jelasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper