Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisman Australia Tetap Meramaikan Bali Meski Ada Peringatan PMK

Wisman Australia ke Bali diberi SOP menghindari desa yang terjangkit PMK, karena Australia sendiri sedang mencegah masuknya PMK ke negara tersebut.
Sejumlah wisman Australia di Pantai Padma, Legian, Bali. Foto arsip./Bisnis.com-Feri Kristianto
Sejumlah wisman Australia di Pantai Padma, Legian, Bali. Foto arsip./Bisnis.com-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR – Pelaku wisata Provinsi Bali tetap optimis jika wisatawan mancanegara dari Australia tetap ramai meski ada peringatan soal wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah Australia.

Pemerintah Australia minta warganya yang berkunjung ke Bali maupun daerah lain di Indonesia untuk mewaspadai pedesaan dengan kasus PMK. Wisman Australia juga diminta untuk menjaga kebersihan alas kaki dan pakaian serta perlengkapan lain yang dibawa selama berwisata.

Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menjelaskan telah bertemu dengan perwakilan diplomatik Australia di Bali untuk membahas warga Australia tetap bisa berwisata ke Bali dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencegahan PMK.

“Hasil pertemuan kami menyimpulkan wisman Australia tetap boleh masuk ke Bali walaupun ada PMK, bahkan kami optimistis akan semakin ramai. Masuknya wisman Australia ke Bali diberi SOP untuk menghindari desa yang sedang terjangkit PMK, karena pemerintah Australia sendiri sedang mencegah masuknya PMK ke negara tersebut,” jelas Agung, Rabu (3/8/2022).

Jika Wisman Australia yang sudah terlanjur masuk ke desa terjangkit PMK, harus memastikan alas kaki dibersihkan dengan baik, termasuk pakaian dan perlengkapan yang dibawanya. Alas kaki atau sepatu yang digunakan harus dibersihkan dengan deterjen dan disikat sampai tidak menyisakan kotoran. Jika alas kaki tersebut sulit dibersihkan maka harus ditinggalkan, tidak boleh dibawa kembali ke Australia.

Saat akan kembali ke Australia, wisatawan diminta mengisi biosekuriti soal kunjungannya di Bali secara jujur, jika diketahui berbohong, wisman tersebut akan dikenakan denda.

Data Badan Pusat Statistik mencatat, hingga Juni 2022, kunjungan wisman Australia masih tertinggi dengan jumlah 59.938 orang wisman, kemudian India dengan jumlah wisman 17.252 orang, Singapura 13.023 orang, Inggris 11.438 orang, dan Amerika Serikat 10.149 orang. (C211)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper