Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hotel dan Restoran Diminta Serap Arak Bali

Ada aspirasi dari produsen arak bali yang mengalami masalah pada pemasaran produk arak bali.
Ilustrasi-Botol kemasan arak Bali./Istimewa
Ilustrasi-Botol kemasan arak Bali./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali meminta pihak hotel dan restoran untuk menggunakan arak asli Bali sebagai bahan baku minuman agar produksi arak asli bali bisa terserap dengan optimal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, menjelaskan Gubernur Bali akan mengumpulkan manajemen hotel dan restoran untuk membahas skema penyerapan arak bali. Targetnya agar seluruh hotel dan restoran di Bali menggunakan produk arak dan minuman tradisional lokal Bali minimal 50 persen.

Langkah tersebut diambil oleh Pemprov, setelah menyerap aspirasi dari produsen arak bali yang mengalami masalah pada pemasaran produk arak bali. “Mayoritas masalah produsen arak di Bali pada pemasaran, sehingga semangat pak Gubernur mencarikan solusi dengan menggandeng hotel yang ada di Bali untuk menyerap produksi petani tersebut, karena ini merupakan arak bali yang berkualitas,” jelas Jarta saat dihubungi Bisnis, Rabu (3/8/2022).

Kualitas arak bali dinilai dengan bahan baku air nira atau aren tidak kalah dengan minuman beralkohol dari luar negeri seperti soju dan sake, sehingga layak dikonsumsi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke Bali. Pemasaran arak bali selama ini mengandalkan pasar domestik, arak bali juga sudah menembus pasar Jakarta. Pemprov juga sedang membuka peluang ekspor agar arak bali bisa segera diekspor ke luar negeri.

“Peluang di pasar domestik ini kami lihat masih besar sehingga harus dioptimalkan, baik melalui hotel, maupun potensi pengiriman ke luar daerah seperti Jakarta,” jelas Jarta.

Sebelumnya Gubernur Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur No.1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Arak Bali untuk mendorong produksi arak Bali yang berkualitas, dan mencegah beredarnya arak oplosan. Tata kelola tersebut mulai dari pembinaan petani arak melalui koperasi, kemudian pembinaan produksi hingga pemasaran. Koperasi akan berperan sebagai off taker yang menyerap hasil produksi petani. (C211)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper