Bisnis.com, DENPASAR – Nilai ekspor Bali ke Prancis pada Juni 2022 naik 116,07 persen (mtm) pada dengan nilai perdagangan US$1,7 juta. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Mei yang nilai perdagangannya hanya US$812.635.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat meningkatnya nilai ekspor ke Perancis didorong oleh naiknya permintaan dari Perancis terhadap produk barang dari kulit samak yang diproduksi di Bali. Produk barang kulit samak yang diproduksi di Bali antara lain sepatu, tas, dompet, dan cinderamata khas bali yang banyak diminati oleh pasar eropa seperti Prancis.
Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya, menjelaskan dari lima negara tujuan ekspor terbesar, peningkatan ekspor ke Perancis pada Juni 2022 tercatat paling tinggi. “Secara persentase nilai ekspor Bali ke Prancis paling tinggi dibanding empat besar negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia dan Jepang,” jelas Hanif dalam siaran pers, Selasa (2/8/2022).
Baca Juga
Nilai ekspor ke Amerika serikat tetap menjadi yang tertinggi dengan nilai perdagangan mencapai US$16,8 juta, kemudian diikuti Singapura dengan nilai ekspor US$6,4 juta, Australia US$4,9 juta, dan Jepang US$1,9 juta.
Ekspor ke Amerika Serikat dan Australia tercatat turun masing – masing 5,8 persen (mtm) dan 2,2 persen. Kemudian ekspor ke Singapura meningkat 2,7 persen, dan ekspor ke Jepang meningkat 25 persen.
Dari segi komoditas, ekspor Bali didominasi oleh produk ikan, krustasea, dan moluska, yang tercatat sebesar US$ 13,3 juta dengan share sebesar 26,30 persen dari total ekspor. Dari sepuluh besar komoditas ekspor, sembilan komoditas tercatat naik dengan peningkatan tertinggi pada ekspor produk berbagai barang logam yakni naik hingga 48,88 persen, yang diekspor ke Korea Selatan. (C211)