Bisnis.com, MATARAM – Maskapai Batik Air Lion Air Group kembali melayani rute penerbangan Melbourne, Australia ke Denpasar, Bali mulai 17 Juni 2022 mendatang setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Penerbangan reguler Batik Air Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar ke Bandara Internasional Melbourne dijadwalkan sebanyak empat kali dalam sepekan, begitu juga penerbangan Melbourne Denpasar dijadwalkan empat kali dalam sepekan. Penerbangan Bali Melbourne dilayani dengan pesawat Batik yang berbasis di Malaysia dengan kode OD, penerbangan ini sekaligus mengkoneksikan tiga negara sekaligus yakni Malaysia, Indonesia dan Australia.
CEO Batik Air, Capt. Mushafiz Bin Mustafa Bakri, menjelaskan pembukaan rute Bali Melbourne bagian dari upaya Lion Air mendukung pemulihan ekonomi global setelah pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Semakin luasnya layanan penerbangan internasional yang dibuka oleh Batik Air kami harapkan dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi global, dan mendukung aktivitas perekonomian antarnegara baik itu perdagangan, Pendidikan, dan pariwisata, hingga memperkuat hubungan kenegaraan,” jelas Mushafiz dikutip dari rilis, Kamis (9/6/2022).
Pembukaan rute baru ini juga dinilai akan berdampak positif terhadap industri pariwisata Bali, wisatawan asal Australia dan Malaysia selama ini menjadi andalan Bali. “Bali selama ini menjadi tujuan regular pelancong dari Australia dan Kuala Lumpur. Masuknya Melbourne dalam rute penerbangan kami sangat potensi bagi tiga negara. Australia juga sedang semakin menarik untuk kebutuhan bisnis, pariwisata dan sektor lainnya. Penerbangan kami ke Melbourne telah menerima tanggapan positif sejak Batik Air mulai meluncurkan penjualan tiket. Selanjutnya, Batik Air akan terus mengeksplorasi dan memperkuat koneksi ke Australia,” kata Mushafiz.
Bagi masyarakat, pebisnis dan wisatawan yang berasal dari kota besar seperti Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Manado, Kendari, Ambon, Lombok, Kupang, Labuan Bajo, Maumere, Ende dan kota-kota yang lain akan mendapatkan keuntungan hanya transit satu kali di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk melanjutkan penerbangan ke kota Melbourne. (K48)