Bisnis.com, MATARAM - Ekonomi Bali diproyeksikan tumbuh 5,6 - 6,2 persen pada 2022 dengan dukungan perbaikan di berbagai sektor.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Trisno Nugroho menjelaskan pemulihan ekonomi yang terjadi sejak kuartal IV/2021 di Bali akan berlanjut pada 2022. Pada kuartal IV perbaikan ekonomi terjadi seiring dengan perbaikan level PPKM di Bali.
"Pada Desember 2021 mobilitas masyarakat meningkat, jumlah wisatawan nusantara mengalami peningkatan dan hal tersebut mendorong perbaikan di sektor pariwisata," jelas Trisno dikutip dari rilis, Jumat (14/1/2022).
Kinerja konsumsi sektor swasta mengalami pertumbuhan positif yang tercermin dari peningkatan survei konsumen, survei perdagangan eceran, kredit konsumsi, dan konsumsi listrik rumah tangga. BI memproyeksikan pada kuartal IV/2021 ekonomi Bali tumbuh 2,1-2,9 persen.
"Tren perbaikan ini akan berlanjut pada 2022 sehingga proyeksi kami ekonomi bali bisa tumbuh 5,6-6,2 persen," kata Trisno.
Untuk mencapai pertumbuhan tinggi tersebut, BI Bali merekomendasikan agar Bali fokus pada peningkatan jumlah wisatawan nusantara, promosi Work From Bali, digitalisasi dan on boarding UMKM. Dalam jangka panjang, Bali dinilai perlu melakukan diversifikasi ekonomi dan quality tourism.
Baca Juga
"Dalam jangka pendek, tantangan ekonomi Bali masih dihadapkan pada Covid-19 dan masih terbatasnya wisatawan nusantara. Dalam jangka panjang, terdapat tantangan berupa ketergantungan tinggi pada sektor pariwisata dan pariwisata Bali yang belum sepenuhnya quality tourism," kata Trisno.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Tjok Ace menjelaskan pada 2022 Bali perlu peningkatan daya tahan terhadap penyakit, daya saing sektor ekonomi dengan diversifikasi ekonomi sehingga tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata.
"Untuk peningkatan daya tahan terhadap penyakit, Bali telah mencapai vaksinasi di atas 100 persen untuk dosis I dan di atas 90 persen untuk dosis II. Bali juga harus membangun sustainable tourism untuk meningkatkan daya saing di sektor pariwisata," jelas Tjok Ace.
Wagub juga meminta kepada pihak perbankan di Bali memberikan kemudahan akses keuangan di perbankan dan restrukturisasi kredit agar pelaku usaha bisa selamat dari jebakan hutang yang tidak irasional. "Saat ini banyak pelaku usaha yang terjebak hutang yang irasional, oleh sebab itu perbankan harus mempermudah akses keuangan dan restrukturisasi," ujar Tjok Ace. (K48)