Bisnis.com, MATARAM - Masih terbatasnya akomodasi hotel di Nusa Tenggara Barat membuat Bali dan Labuhan Bajo sebagai alternatif tempat menginap para tamu MotoGP 2022.
Jumlah akomodasi di NTB yang masih terbatas diprediksi tidak akan mampu menampung 200.000 penonton saat balap MotoGP berlangsung. Jumlah hotel bintang di NTB menurut terhitung hanya 90 hotel dan hotel non bintang 1150 hotel. Hotel bintang tersebar di Mandalika, Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur.
Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan perlu sinergi dengan Bali dan NTT untuk memenuhi keterbatasan akomodasi yang ada di NTB. "Setelah kami asesmen jumlah hotel di NTB memang tidak memenuhi, jadi perlu sinergi dengan Bali dan NTT sebagai alternatif tempat tamu menginap," jelas Heru, Senin (6/12/2021).
Pembangunan hotel yang masih terbatas dan membutuhkan waktu yang lama, membuat sinergi antar daerah tetangga menjadi jalan terbaik untuk melayani tamu MotoGP. "Investasi untuk hotel tidak bisa dalam waktu singkat, butuh waktu untuk membangun hotel, jadi sinergi harus dilakukan dengan tetangga seperti Bali dan Labuhan Bajo," ujar Heru.
Saat World Superbike pada November lalu yang ditonton oleh 20.000 orang, hotel dan home stay di Mandalika, Mataram dan sekitarnya penuh dengan rata-rata okupansi 95 persen. Banyak tamu yang kesulitan mencari hotel di wilayah tersebut. Hanya saja, hotel di Gili Terawangan tidak mendapat dampak dari World Superbike, dengan animo MotoGP yang tinggi, hotel di Gili Terawangan diprediksi akan terisi.
Selain jumlah akomodasi yang terbatas, melonjaknya harga kamar dan transportasi menjadi masalah saat World Superbike. Pemprov NTB berencana menentukan batas atas harga akomodasi saat MotoGP.
Baca Juga
Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron hadi menjelaskan pemerintah akan segera menentukan standardisasi harga hotel. "Pemerintah akan segera menentukan standardisasi untuk harga hotel," jelasnya melalui keterangan tertulis. (K48)