Bisnis.com, DENPASAR – Uni Eropa dan Pemerintah Bali membahas peluang perdagangan dan investasi bilateral antar keduanya lewat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia – Uni Eropa (IEU-CEPA).
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket mendukung upaya Bali dalam menggerakkan kembali sektor pariwisata setelah terkena dampak pandemi. Apalagi, banyak potensi perdagangan dan investasi di Bali yang belum digali Eropa.
Menurutnya, CEPA UE-Indonesia yang tengah dirundingkan akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi di Bali. Program ini juga akan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
"Satu studi oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa, setelah diberlakukan dan diterapkan, CEPA akan membawa pertumbuhan PDB 2,1 persen untuk Indonesia pada tahun 2032. Ini berarti 5 miliar euro tahun demi tahun," katanya seperti dikutip dalam rilis, Selasa (30/11/2021).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Koster berharap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa dan Indonesia (IEU CEPA) dapat menjadi momentum transisi Ekonomi Era baru.
I-EU CEPA diharapkan dapat mengintegrasikan kerangka kerja untuk Uni Eropa dan Indonesia, serta membuka potensi besar dari kemitraan ekonomi bilateral, mendorong kerjasama ekonomi antara bisnis, masyarakat, dan individu.
“Kami harap IEU CEPA dapat memperluas kemitraan ekonomi bagi semua pihak, mendorong perubahan kualitatif dalam perdagangan dan industri melalui investasi di bidang teknologi, infrastruktur dan sumber daya manusia, memperluas kesempatan kerja, terutama di Bali dan Indonesia," sebutnya.