Bisnis.com, MATARAM - Viralnya video bongkar peti motor Ducati Panigale 4Gdi media sosial menjadi sorotan Dorna dan berbagai pihak termasuk warganet.
ITDC dan MGPA selaku penyelenggara event World Superbike meminta maaf atas insiden pengambilan video secara ilegal yang dilakukan oleh oknum. Pihak penyelenggara mengaku insiden tersebut berada di luar kontrol penyelenggara.
Pengambilan video dilakukan ketika pihak bea cukai membuka peti untuk melakukan pemeriksaan nomor sasis kendaraan. Direktur Utama ITDC Ricky Baheramsjah menjelaskan sebenarnya pembukaan peti dilakukan oleh petugas Bea dan Cukai sudah sesuai dengan aturan.
"Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak freight forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan Bea Cukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis. Untuk itu, mereka mendapat izin khusus dari Dorna Sport untuk membuka peti untuk memeriksa isi kargo," jelas Ricky dikutip dari rilis, Kamis (11/11/2021).
Ricky menjelaskan di saat pemeriksaan berlangsung, datang salah seorang oknum dan mengambil video secara ilegal kemudian disebar ke media sosial.
"Kami menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin, dan mempublikasikan video tersebut sehingga menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman di antara pelaku industri balap motor."
Baca Juga
"Kami meminta maaf kepada pecinta balap motor tanah air dan internasional atas insiden yang terjadi. Saya pribadi telah mendiskusikan ini dengan Dorna dan meminta maaf dua hari lalu dan mereka dapat mengerti," ujar Ricky.
Ricky mengaku secara pribadi telah meminta komunikasi dengan pihak Ducati untuk menjelaskan insiden tersebut. "Saya juga menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan apa yang terjadi," ungkap Ricky.
Sementara itu Direktur Strategis dan Komunikasi MGPA Happy Harianto menjelaskan oknum yang mengambil gambar bukan pegawai MGPA. "Yang bersangkutan bukan karyawan MGPA," jelas Happy.
Baik MGPA dan ITDC mengaku akan membatasi akses orang masuk ke tempat logistik World Superbike untuk menghindari insiden yang sama terulang kembali. (K48)