Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Kawasan Saleh Moyo dan Tambora Dipoles untuk Tarik Investor

Dengan 48 pulau kecil di kawasan Samota, transportasi laut menjadi akses penting bagi masyarakat maupun wisatawan.
Gunung Tambora./sumbawaku.com
Gunung Tambora./sumbawaku.com

Bisnis.com, MATARAM - Infrastruktur di kawasan strategis Saleh Moyo dan Tambora (Samota) Nusa Tenggara Barat mulai ditata untuk menggaet investor dari dalam dan luar negeri.

Kawasan Samota meliputi teluk Saleh, pulau Moyo dan Gunung Tambora di pulau Sumbawa memiliki potensi perikanan dan pariwisata yang besar. Potensi pantai yang indah, adanya ikan paus menjadi destinasi pariwisata yang menarik. Infrastruktur menjadi penting untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di kawasan tersebut.

Infrastruktur jalan raya dan jembatan umumnya sudah dibangun oleh Kementerian PUPR dalam tiga tahun terakhir. Pemerintah juga mulai merencanakan pembangunan pelabuhan dari Ai bari ke Moyo dan Calabai untuk memotong waktu perjalanan.

Kepala Dinas PUPR NTB Ridwan Syah menjelaskan dengan 48 pulau kecil di kawasan Samota, transportasi laut menjadi akses penting bagi masyarakat maupun wisatawan.

"Pelindo sudah memiliki rencana membangun pelabuhan di Ai Bari dengan tujuan pulau Moyo dan Calabai. Saat ini jika orang ingin ke Calabai harus perjalanan darat ke Dompu 4 jam, kemudian naik transportasi laut selama 2 jam, jadi total waktu tempuh 6 jam. Jika pelabuhan jadi maka waktu tempuhnya hanya 2 jam," jelas Ridwan kepada Bisnis, Kamis (4/11/2021).

Selain pelabuhan penyeberangan, PUPR rencananya akan memoles pelabuhan perikanan di pulau Santong, sehingga potensi perikanan di pulau Santong bisa dieksplorasi secara maksimal.

"Pulau Santong yang masuk dalam kawasan Samota direncanakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Mandalika, karena potensi perikanan yang sangat besar, ikan, udang luar biasa. Karena direncanakan menjadi KEK, infrastruktur pelabuhan di Santong harus memadai," ujar Ridwan.

Sementara itu, di kawasan gunung Tambora, pengembangan fisik dilakukan dengan konsep ramah lingkungan karena kawasan Tambora sudah ditetapkan sebagai kawasan biosfer global oleh Unesco.

"Kawasan Tambora harus tetap dijaga kelestariannya, sehingga pembangunan infrastruktur maupun pembangunan fisik lainnya harus memperhatikan kelestarian lingkungan," ujar Ridwan. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper