Bisnis.com, DENPASAR - Jumlah investor saham di Bali bertambah 28.850 investor baru atau naik 74,55 persen per September 2021 dibandingkan posisi akhir 2020 (year to date/YTD).
Adapun dengan kenaikan tersebut, jumlah investor saham di Bali per September 2021 menjadi sebanyak 67.547 investor. Pertumbuhan juga terjadi di pasar modal, dengan kenaikan 52.127 investor baru di saham, obligasi, reksadana, maupun produk turunannya atau naik 66 persen YTD per September 2021. Saat ini jumlah investor di Bali pada pasar modal secara keseluruhan mencapai 130.744 investor.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bali I Gusti Agus Andiyasa mengatakan, jika dilihat dari pertumbuhan investor saham baru setiap bulannya, terjadi kenaikan jumlah investor sebesar 242 persen YoY per September 2021.
Sebelumnya, pada Januari-Februari 2020, rata-rata dalam sebulan penambahan jumlah investor baru hanya berkisar sebanyak 300 investor. Ketika Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia per Maret 2021, justru terjadi kenaikan investor saham sebanyak 1.000 investor.
Hingga saat ini, peningkatan jumlah investor baru pun konsisten di angka 1.000 investor.
"Sekarang hanya dalam waktu sembilan bulan saja, investor baru sudah segitu, itu benar-benar mimpi kita sejak dahulu, suatu saat nanti masyrakat kita akan masuk ke pasar modal," katanya, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga
Per September 2021, transkasi saham di Bali sudah mencapai kurang lebih Rp35,7 triiun. Jumlah ini sudah mencapai 145 persen dari total transaksi saham pada 2020.
"Ini akan semakin meningkat, kemarin saha lihat data nasional itu Rp20 triliun dalam satu hari, investor asing juga mulai masuk seoring optimisme akan pemulihan," sebutnya.