Bisnis.com, DENPASAR – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk membentuk kawasan ekonomi kesehatan dengan membangun rumah sakit internasional di Sanur, Bali.
Tidak tanggung-tanggung, pembangunan rumah sakit tersebut akan bekerja sama dengan Mayo Clinic, yang digadang sebagai rumah sakit kanker nomor satu di dunia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa hingga saat ini rencana pembangunan rumah sakit internasional belum 100 persen rampung, sehingga nilai investasi belum dapat dipastikan. Erick juga belum dapat menyebutkan waktu pasti pembangunan rumah sakit tersebut dilakukan.
Erick hanya menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut akan siap beroperasi pada 2023. Sebagai persiapan, mulai tahun ini dokter-dokter muda di Indonesia akan dikirim untuk melakukan pelatihan ke Mayo Clinic, Amerika Serikat.
Menurutnya, pembangunan rumah sakit internasional tersebut sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan ekosistem di Bali.
Sebagai daerah pariwisata, Bali memiliki daya tarik budaya yang sangat tinggi. Saat ini potensi lain coba diangkat di Bali, salah satunya lewat membangun rumah sakit internasional tersebut.
“Kita tahu Bali mempunyai kekuatan yang luar biasa, terima kasih dengan Bali yang mempunyai budaya, daya tarik tersendiri. Belum lagi kedisiplinan dan kebersihan, serta bagaimana lingkungan hidup diapresiasi, alam dicintai. Akan tetapi ada potensi lain yang kami angkat di Bali,” katanya, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, hampir 600.000 warga negara Indonesia (WNI) tiap tahunnya berobat ke luar negeri. Dengan menggandeng Mayo Clinic, potensi WNI ke luar negeri diharapkan bisa beralih ke Bali.
“Kami harus buat buat persaingan baru supaya 600.000 ini tidak ke luar negeri, tetapi di Bali saja,” sebutnya.
Erick memaparkan, rumah sakit internasional di Sanur, Bali tersebut nantinya tidak hanya digunakan untuk urusan komersial saja. Namun juga akan dibangun resource and development cancer di Indonesia.
“Ini supaya 2023 ketika pembukaan, banyak dokter Indonesia naik kelas,” ucapnya.