Bisnis.com, DENPASAR -- Transaksi menggunakan standar nasional kode respons cepat atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Bali terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi QRIS di Bali pada Juli 2021 mencapai Rp43,54 miliar dengan volume transaksi sebanyak 570.000 transaksi. Rata-rata nominal transaksi selama 2021 tercatat senilai Rp30 miliar atau sebanyak 376.000 transaksi setiap bulannya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan peningkatan transaksi tersebut seiring dengan naiknya jumlah merchant yang mengadopsi QRIS.
Pada Desember 2019, ada sebanyak 25.493 merchant QRIS, kemudian per 20 Agustus 2021 ada sebanyak 276.776 merchant QRIS. Artinya, dari Desember 2019 hingga 20 Agustus 2021 terjadi peningkatan sebesar 986 persen.
Secara rinci, sebanyak 49 persen merchant berada di Denpasar, 27 persen di Badung, Gianyar 8 persen, Buleleng 5 persen, Tabanan 5 persen, Klungkung 2 persen, Karangasem 2 persen, Jembrana 2 persen, dan Bangli 1 persen.
"QRIS terus mengalam peningkatan, untuk jumlah merchant memang jumlahnya paling banyak di Denpasar sekitar 49 persen," katanya, Kamis (26/8/2021).
Adapun dengan jumlah merchant tersebut, Bali menempati posisi ketujuh secara nasional. Jumlah merchant di Bali mengalahkan sulawesi Selatan dan Yogyakarta yang berada di urutan kedelapan dan sembilan per 20 Agustus 2021.
Saat ini Bali memiliki 37 penyelenggara sistem pembayaran (PJSP) yang menggunakan QRIS, terdiri dari 26 bank dan 11 non-bank.