Bisnis.com, DENPASAR -- Nilai ekspor Provinsi Bali pada Mei 2021 mencapai US$38 juta atau naik 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya secara year on year (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Hanif Yahya mengatakan secara kumulatif nilai ekspor pada periode Januari-Mei 2021 tercatat senilai US$205 juta atau naik 5,91 persen (yoy).
"Meski ekspor Bali tumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya, tapi secara month to month (mtm) menunjukkan penurunan hingga 13,98 persen," kata dia dalam siaran pers secara virtual, Kamis, (1/7/2021).
Lebih lanjut, dari 5 besar negara tujuan ekspor Bali pada Mei 2021, nilai Ekspor ke Amerika Serikat tercatat naik paling tinggi hingga 3,18 persen atau senilai US$15,15 juta (mtm).
Sedangkan Tiongkok tercatat turun paling tajam hingga 33,37 persen atau US$1,9 juta (mtm) . Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya ekspor produk ikan dan udang.
Dari 5 besar komoditas penyumbang ekspor Bali pada Mei 2021, komoditas kertas/karton naik paling tinggi hingga US$2,65 juta atau naik 113,81 persen. Penurunan tertinggi terjadi pada komoditas kayu, barang dari kayu yang turun 30,09 persen atau senilai US$2,53 juta.
Sementara itu, nilai impor barang ke Bali pada Mei 2021 tercatat turun 3,34 persen atau senilai US$2 juta (yoy). Secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-Mei 2021 tercatat senilai US$19,34 juta atau turun 65,71 persen (yoy).
Dari 5 besar negara asal impor pada Mei 2021, nilai impor dari Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan terdalam hingga 36,46 persen (mtm) yang utamanya disebabkan oleh turunnya impor mesin dan perlengkapan mekanik.