Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diikuti 165 Pesepeda, Potensi Jelajah Bali Bike Capai Rp1,2 Miliar

Touring yang diselenggarakan dari 19 - 20 Juni ini sebagai salah satu upaya mengajak wisatawan masuk ke Bali.
Sejumlah pesepeda memacu kecepatan saat berlangsung uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5/2021)./Antararn
Sejumlah pesepeda memacu kecepatan saat berlangsung uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5/2021)./Antararn

Bisnis.com, DENPASAR – Jelajah Bali Bike yang diikuti oleh 165 orang pesepeda berpotensi memberi perputaran uang bagi Pulau Dewata senilai Rp1,2 miliar.  

Koordinator Jelajah Bali Bike Jannes Eudes Wawa mengatakan touring yang diselenggarakan dari 19 - 20 Juni ini sebagai salah satu upaya mengajak wisatawan masuk ke Bali. Hal ini bertujuan untuk membantu mendorong dan menggerakkan roda perekonomian di Bali yang lumpuh akibat Covid-19. 

Terlebih lagi sebagian besar peserta datang bersama keluarga dan berencana berada di Bali lebih dari 4 hari. Ia pun memperkirakan setiap peserta menghabiskan biaya berkisar Rp6,5 juta -Rp8,5 juta dengan potensi perputaran uang pada kegiatan ini mencapai Rp1,2 miliar.

"Dengan potensi sebesar itu, kami berharap penyelenggaraan Jelajah Bali Bike dapat memancing pihak lain melakukan berbagai kegiatan sejenis lainnya di Bali. Semakin banyak event menarik di Bali, makin banyak pula orang datang," tuturnya dalam acara Jumpa Pers, Rabu, (16/6/2021).

Lebih lanjut, rute perjalanan yang akan dilalui peserta, yakni pada hari pertama dimulai dari Hotel Santika Kuta, dan berakhir di Hotel CLV Bedugul. Perjalanan ini melewati Legian, Tanah Lot, Tabanan, Pura Batukaru, Jatiluwih, Air Panas Angseri, dan Bedugul. Total jarak sekitar 93 kilometer.

Menurutnya, pada jalur ini banyak panorama menarik. Selain Tanah Lot yang sudah populer bagi wisatawan, para peserta akan melewati objek wisata Jatiluwih. Wilayah ini merupakan areal persawahan yang masih merawat tradisi sistem pengairan Bali yakni subak, persawahan Jatiluwih sudah ditetapkan sebagai heritage dunia oleh UNESCO.

Hari kedua dengan rute Bedugul, Ubud, Tampak Siring, dan Ketewel dengan jarak sekitar 103 kilometer. Perjalanan ini melewati Baturiti, Sulangai, Sangeh, Ubud, Ceking, Tampak Siring, Goa Gajah, Pasar Sukawati, Ketewel, finish di Bentara Budaya Bali (Ketewel).

Adapun peserta Jelajah Bali Bike berasal dari berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Bandung, Palembang, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Makassar, Gorontalo, Manokwari, Nabire, dan Jayapura.

"Mereka bukan atlet, tetapi orang yang menyukai bersepeda," tambahnya. 

Menurutnya, kegiatan ini bukanlah lomba, tetapi perjalanan berwisata sehingga pesertanya merupakan masyarakat yang ingin menikmati keindahan Bali dari sadel sepeda. 

"Bagi mereka bersepeda di Bali itu sesuatu banget. Kegiatan ini juga telah mendapat rekomendasi dari Satuan Tugas [Satgas] Covid-19 Bali, dukungan diberikan karena kami ada komitmen kuat untuk mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper