Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali menilai komoditas cabai merah, cabai rawit, dan canang sari berpotensi semakin mengalami kenaikan harga. Ketiga komoditas tersebut setiap perayaan Galungan dan Kuningan selama tiga tahun terakhir selalu mengalami kenaikan harga.
Adapun Hari Raya Galungan dan Kuningan akan jatuh pada pertengahan April 2021. Pasokan ketiga komoditas yang belum optimal akibat tingginya curah huhan serta peningkatan menjelang hari raya perlu diwaspadai akan mengakibatkan kenaikan harga.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal IV/2020 tumbuh minus 12,21 persen secara tahunan (year on year/YoY), sedikit membaik dibanding periode sebelumnya. Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi 0,15 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Februari 2021.
Meski demikian, beberapa komoditas pangan justru mencatat kenaikan harga, di antaranya cabai rawit, cabai merah, daging babi, sawi hijau dan bayam.
"Dalam rangka antisipasi Hari Raya Galungan dan Kuningan yang akan jatuh pada bulan April mendatang, komoditas yang perlu diperhatikan yaitu cabai merah, cabai rawit dan canang sari karena secara historis selama 3 tahun pada hari raya Galungan dan Kuningan ketiga komoditas tersebut sering mengalami kenaikan harga," katanya seperti dikutip dalam rilis, Sabtu (20/3/2021).
Bank Indonesia merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk pengendalian inflasi ke depan yakni menjamin kecukupan pasokan, kestabilan harga dan kelancaran distribusi menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, optimalisasi penggunaan Controlled Atmosphere Storage (CAS), mendorong kerjasama antar daerah, dan pembentukan BUMD pangan.
CAS merupakan sistem yang mengkombinasikan teknologi pendingin dengan teknologi pengkondisian udara sebagai alat penyimpan produk komoditi hortikultura dalam jangka waktu yang lebih panjang dari metode konvensional. Mesin CAS dapat mengawetkan berbagai komoditas seperti cabai dan bawang merah.
Berdasarkan informasi dari Perumda Pasar selaku pengelola CAS di Kabupaten Badung, daya tahan cabai yang disimpan dalam CAS dapat bertahan hingga 2 minggu dan bawang merah dapat bertahan hingga 3 bulan.
Wakil Bupati I Ketut Suiasa memberi beberapa arahan yang perlu ditindaklanjuti oleh OPD terkait anggota TPID Kabupaten Badung di antaranya perlu mendorong program MATANABE menjadi WATANABE melalui APBDES untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat. TPID Badung juga didorong melakukan pengoptimalan CAS dan sosialisasi ke petani terkait pemanfaatan CAS dan membangun komunikasi untuk KAD dengan wilayah di Bali maupun di luar Bali.
"Serta perlu dilakukan pasar murah bekerja sama dengan Bulog sebelum hari raya Galungan dan Kuningan," katanya.
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Badung A.A. Ngr. Bayu Kumara Putra mengatakan, pengendalian inflasi pada masa Covid-19 masih dilakukan terbatas. Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang terjaga selama kuartal I/2021, walaupun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit dan daging babi. Produksi cabai terkendala oleh musim, luas lahan, biaya produksi, perawatan.
"Pada tahun 2020, TPID Kabupaten Badung telah mengembangkan program MATANABE (masyarakat tanam cabe) dan SIBERTANI (siswa belajar bertani)," sebutnya.