Bisnis.com, DENPASAR - Ekspor Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan hingga 50,40 persen atau US$67,73 juta secara Month to Month.
Pada Januari 2021 nilai ekspor berjumlah US$66,6 juta sedangkan Desember 2020 nilai ekspor berjumlah US$134,4 juta.
Komoditas ekspor NTB pada Januari 2021 masih didominasi barang galian atau tambang nonmigas sebesar 92,46 persen atau US$ 61,62 juta.
Kepala BPS NTB Suntono menjelaskan selain komoditas tambang, Ikan dan Udang, perhiasan menyumbangkan nilai ekspor di kisaran 1 persen.
"Nilai ekspor Ikan dan Udang US$3,11 juta atau 1,67 persen. Daging dan ikan olahan sejumlah US$251.500, permata atau perhiasan senilai US$1,1 juta atau 1,67 persen," jelas Suntono, dikutip dari keterangan resmi, Senin (1/3/2021).
Walaupun masih mendominasi, dibandingkan Desember tahun 2020, secara Month to Month (MoM), ekspor barang galian atau tambang pada Januari mengalami penurunan sebesar US$65,25 juta.
Baca Juga
Jika dilihat dari negara tujuan, pada Januari 2021, China menjadi negara tujuan terbesar ekspor senilai US$41,16 juta atau 61,67 persen.
Setelah itu disusul Jepang sebesar US$20,55 juta dan Amerika Serikat sejumlah US$3,4 6 juta.
Walaupun menjadi tujuan paling tinggi, ekspor ke China mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2020 atau secara Month to Month sejumlah US$2,76 juta.
"Ekspor China Desember tahun 2020 sebesar US$43,93 juta, lebih besar dibanding Januari tahun 2021 sejumlah US$ 41,16 juta," jelasnya.