Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor NTB Anjlok 50,40 Persen, Ini Datanya

Komoditas ekspor NTB pada Januari 2021 masih didominasi barang galian atau tambang non migas sebesar 92,46 persen atau US$ 61,62 juta. 
Ilustrasi - Foto udara pembangunan tunnel atau terowongan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi
Ilustrasi - Foto udara pembangunan tunnel atau terowongan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika) di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (12/8/2020)./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, DENPASAR - Ekspor Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan hingga 50,40 persen atau US$67,73 juta secara Month to Month.

Pada Januari 2021 nilai ekspor berjumlah US$66,6 juta sedangkan Desember 2020 nilai ekspor berjumlah US$134,4 juta. 

Komoditas ekspor NTB pada Januari 2021 masih didominasi barang galian atau tambang nonmigas sebesar 92,46 persen atau US$ 61,62 juta. 

Kepala BPS NTB Suntono menjelaskan selain komoditas tambang, Ikan dan Udang, perhiasan menyumbangkan nilai ekspor di kisaran 1 persen.

"Nilai ekspor Ikan dan Udang US$3,11 juta atau 1,67 persen. Daging dan ikan olahan sejumlah US$251.500, permata atau perhiasan senilai US$1,1 juta atau 1,67 persen," jelas Suntono, dikutip dari keterangan resmi, Senin (1/3/2021).

Walaupun masih mendominasi, dibandingkan Desember tahun 2020, secara Month to Month (MoM), ekspor barang galian atau tambang pada Januari mengalami penurunan sebesar US$65,25 juta. 

Jika dilihat dari negara tujuan, pada Januari 2021, China menjadi negara tujuan terbesar ekspor senilai US$41,16 juta atau 61,67 persen.

Setelah itu disusul Jepang sebesar US$20,55 juta dan Amerika Serikat sejumlah US$3,4 6 juta. 

Walaupun menjadi tujuan paling tinggi, ekspor ke China mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Desember 2020 atau secara Month to Month sejumlah US$2,76 juta.

"Ekspor China Desember tahun 2020 sebesar US$43,93 juta, lebih besar dibanding Januari tahun 2021 sejumlah US$ 41,16 juta," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler