Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Cabang Solid Gold Berjangka Provinsi Bali optismistis jumlah nasabah pada tahun ini dapat meningkat hingga 200 persen dari tahun sebelumnya yang bertambah sebanyak 84 orang.
Pimpinan Cabang Solid Gold Berjangka (SGB) Bali Peter Susanto mengatakan pihaknya optimistis jumlah nasabah akan naik 200 persen karena masyarakat di Pulau Dewata sedang memerlukan pembenahan dari segi ekonomi akibat pandemi Covid-19, terutama dari kalangan pengusaha di sektor pariwisata.
"Semoga investasi berjangka menjadi solusi bagi masyarakat Bali di 2021 ini," tuturnya, Sabtu (27/2/2021).
Adapun dari sisi pendapatan, pihaknya turut menargetkan kenaikan 44 persen atau 50.000 lot pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 28.000 lot.
Sementara itu, sambungnya, untuk memberi pelayanan terbaik bagi nasabah, SGB Bali tengah melakukan pembaharuan dari sisi restrukturisasi manajemen, peningkatan kegiatan edukasi, perbaikan sistem operasional, dan pembinaan yang matang terhadap calon broker serta wakil pialang berjangka.
"Mulai saat ini kami menekankan kepada seluruh wakil pialang untuk selalu mengedepankan edukasi kepada calon nasabah," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Peter, calon broker yang baru saja bergabung telah diwajibkan untuk mendapatkan training selama 2-4 minggu, dan akan melewati tes. Jika lolos pada tes tersebut, maka diperbolehkan memberi edukasi kepada nasabah.
"Ada 100 marketing yang bersama kami saat ini, perlu adanya pengawasan ekstra saat sedang bekerja di lapangan," kata dia.
Terobosan lain yang dimiliki oleh SGB Bali yakni dengan adanya layanan trading 24 jam untuk nasabah bersama dengan tim wakil pialang berjangka tersertifikasi atau program ini disebut sebagai TradingCare24.
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang menyampaikan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi dalam Instrumen yang beragam, termasuk salah satunya di produk derivatif perdagangan berjangka. Namun dia menegaskan bahwa setiap instrumen investasi memiliki resiko yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi tersebut.
"Yang perlu diperhatikan oleh setiap investor adalah bagaimana mengelola dan meminimalkan risiko tersebut, agar tercipta sebuah iklim investasi yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, setiap investor harus benar-benar memahami aturan serta risiko dari jenis investasi itu sendiri. Ada rasa fair, tidak hanya memikirkan sisi positifnya semata," jelas Stephanus.
PT Solid Gold Berjangka merupakan kantor pialang berjangka yang telah berdiri sejak 2005, sedangkan SGB Bali merupakan salah satu kantor cabang yang berdiri sejak 2018. Sebagai perusahaan pialang berjangka resmi, SGB Bali juga menjadi anggota resmi dari PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
Legalitas SGB Bali sebagai perusahaan pialang berjangka yang diakui dan diawasi resmi oleh Bappebti tertuang dalam surat No 0001/BAPPEBTI/PT/7/2018.