Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset dan Kredit Perbankan di Bali Mulai Membaik

Secara umum, penurunan aset perbankan di Bali seiring dengan dana pihak ketiga dan kredit yang mengalami perlambatan.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, DENPASAR — Kinerja perbankan di Bali mengalami penurunan sejak April 2020 dari sisi aset, kredit, maupun dana pihak ketiga.

Perbaikan mulai terasa pada November 2020 hingga Desember 2020 yang memperlihatkan adanya peningkatan nominal dari sisi aset, kredit, maupun dana pihak ketiga. Meski demikian, dari sisi pertumbuhan tetap menunjukkan penurunan secara tahunan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2020, nominal aset perbankan di bali mencapai Rp138,37 triliun atau tumbuh minus 3,86 persen secara tahunan (year on year/YoY). Nominal aset perbankan terpantau tumbuh menjadi Rp139,8 triliun pada Desember 2020. Namun, jika dibandingkan secara taunan, aset tetap tumbuh minus 3,01 persen (YoY).

Begitu juga dengan kredit yang terpantau tumbuh 0,95 persen (YoY) menjadi Rp93,45 triliun. Sebelumnya, pada posisi Oktober 2020, nominal penyaluran kredit adalah sebesar Rp93,01 triliun

Dana pihak ketiga (DPK) tetap mengalami penurunan sebesar 1,91 persen (YoY) meskipun nominalnya naik menjadi Rp112,15 triliun dari posisi Oktober 2020 yang senilai Rp110,21 triliun.

Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali Nusra I Nyoman Hermanto Darmawan mengatakan, secara umum, penurunan aset perbankan di Bali seiring dengan dana pihak ketiga dan kredit yang mengalami perlambatan. OJK memantau perlambatan pertumbuhan terjadi sejak April 2020.

Meskipun demikian, secara norminal, aset, kredit, dan DPK telah berangsur-angsur mengalami peningkatan. "Secara umum, penurunan aset itu disebabkan penurunan dpk dan kredit. Neraca kan di sisi kiri ada aset, di sisi kanan ada kewajiban dan ekuitas," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/2/2021).

Adapun kredit konsumsi masih mendominasi penyaluran pinjaman perbankan di Bali dengan porsi mencapai 37,76 persen. Disusul kemudian, perdagangan besar dan eceran sebesar 28,71 persen, dan penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 11,22 persen.

Penghimpunan dana pihak ketiga perbankan di Bali didominasi oleh tabungan sebesar 47,86 persen, kemudian deposito sebesar 41,14 persen, dan giro sebesar 11 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper