Bisnis.com, DENPASAR - Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali Ekspor Ikan Tuna selama 2020 mencapai US$67 juta atau sebanyak 41 juta ekor.
Jumlah ini mengalami peningkatan 1,48 persen dari nilai ekspor, sedangkan berdasarkan volumenya mengalami kenaikan 6,527 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 8 juta ekor atau senilai US$66 juta.
Kasi Ekspor Disperindag Bali I Gusti Ngurah Satrya mengatakan tujuan utama ekspor ikan tuna dari Bali ke sejumlah negara seperti Amerika, Jepang, Selandia Baru, Australia, dan Saudi Arabia.
"Ikan tuna dari Bali memang menjadi komoditas ekspor yang digemari oleh sejumlah negara tersebut," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin, (1/2/2021).
Menurut Ngurah, ikan tuna pada 2020 menjadi satu-satunya komoditas ekspor yang tumbuh positif dari produk hasil laut lainnya jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, seperti ikan hias -54.87 persen, ikan kakap turun -71.60 persen, dan lobster -98.47 persen.
"Ada harapan tahun ini ketersediaan pasokan ikan tuna mencukupi untuk ekspor," tambahnya.
Dia mengungkapkan, selain ketersediaan produk, kelancaran transportasi di tengah pandemi ini turut mempengaruhi pengiriman akan nilai dan volume ekspor dari Ikan tuna.