Bisnis.com, DENPASAR - Dana Penanganan Covid-19 pada tahun ini menurun menjadi Rp50 miliar. Pemerintah daerah berdalih nilainya bisa saja meningkat mengikuti perkembangan yang ada.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan dana Rp50 miliar untuk penanganan Covid-19 masuk dalam belanja tidak langsung pada 2021. Meskipun tidak menyebutkan jumlah penurunan secara pasti, Koster menilai jika dana penanganan Covid-19 kembali diperlukan, pihaknya bisa melakukan perubahan pada anggaran belanja tahun ini.
"Saya kira sekarang kan kecenderungan [penyebaran covid-19] sudah menurun, jadi cukup. Nanti kalau perlu lagi di perubahan," katanya dalam konferensi pers, Selasa (5/1/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan anggaran untuk penangana Covid-19 masih melihat perkembangan selanjutnya. Pada tahun lalu saja, terjadi refocusing anggaran dengan biaya penangan Covid-19 melebihi Rp200 miliar melalui Dinas Kesehatan Bali.
"Nanti kalau ada kekurangan kan seperti tahun lalu di refocusing, kalau tahun lalu di awal kami alokasikan cuma Rp30 miliar," katanya.
Lebih lanjut, Suarjaya mengatakan jika terjadi kenaikan kasus pandemi Covid-19, alokasi dana untuk penanganan akan bertambah. Hingga saat ini fokus pembiayaan penanganan Covid-19 masih saama dengan tahun lalu seperti pengadaaan APD, obat, hingga alat-alat kesehatan.
Baca Juga
"Itu pun kalau memang diperlukan, kalau alat-alat kesehatan saya rasa setiap rumah sakit sekarang sudah cukup ya," sebutnya.
Berdasarkan data yang dibagikan pemerintah Bali, penambahan kasus baru Covid-19 dinilai cukup terkendali dengan rata-rata 98 orang per hari hingga 4 Januari 2021. Tingkat kesembuhan mencapai 90,96% dan dinilai tertinggi di Indonesia.
Bali juga mendata bahwa tingkat kematian terkendali dan cenderung menurun, rata-rata kurang dari 5 orang per hari, secara kumulatif mencapai 2,95%, sesuai data per 4 Januari 2021.
