Bisnis.com, DENPASAR — Bali berencana melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 mulai minggu depan dengan Gubernur yang menjadi orang pertama dalam penyaluran tahap satu ini.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya telah mendapatkan arahan dari pemerintah pusat bahwa pejabat pemerintah harus ikut dalam kelompok 1 penerima vaksin Covid-19. Gubernur Bali yang menduduki kepala daerah Bali beserta jajaran seperti kepala dinas, sekretaris daerah, Panglima Kodam, dan Kepala Polisi Daerah akan menjadi orang pertama penerima vaksin.
Selain pejabat pemerintah, kelompok pertama penerima vaksin Covid-19 di Bali adalah tenaga kesehatan. Menurut rencana, kelompok 1 tersebut akan mulai menerima vaksin pada minggu depan. Namun, kepastiannya masih menunggu arahan dari BPOM pusat karena masih melakukan serangkaian uji.
"Sudah ada arahan tadi, pejabat harus ikut kelompok 1, dari gubernur, pangsam, kapolda, sekda, sampai pagawai ya harus ikut vaksinasi. Gubernur pokoknya masuk kelompok pertama," katanya dalam konferensi pers, Selasa (5/1/2021).
Adapun pada Selasa (4/1/2021) dini hari, Bali telah menerima 31.000 vial vaksin produksi Sinovac. Vaksin ini akan menyasar 30.320 orang tenaga kesehatan dengan rincian Jembrana sebanyak 1.533 orang, Tabanan 3.118 orang, Badung 5.551 orang, Gianyar sebanyak 3.134 orang, Klungkung 1.691 orang, Bangli 1.246 orang, Karangasem 1.074 orang, Buleleng 3.590 orang, dan Denpasar sebanyak 9.383 orang.
Menurut Koster, Denpasar menjadi yang terbanyak mendapatkan vaksin karena telah menyesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan.
Baca Juga
"Jadi basis tenaga kesehatan kabupaten atau kota ini merupakan pendataan, pemberian vaksin menyesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan yang ada," sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan penyaluran vaksin Covid-19 di Bali seluruhnya berasal dari anggaran pemerintah pusat. Penyaluran vaksin yang direncakan mulai minggu depan tersebut sudah sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Terkait rencana penyaluran vaksin Covid-19, Bali telah memiliki 3.300 lebih vaksinator dengan tenaga penunjang 4.000 lebih.
"Tadi sudah ada arahan dari mendagri, tetapi saya tidak bisa mendahului, karena itu kan internal, [tanggal belasan] ya sekitar itu, perencanaan kan boleh saja, tapi masih menunggu dari BPOM," sebutnya.