Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terhantam Covid-19, Indeks Pembangunan Manusia di Bali Melambat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali pada 2020 yang mencatatkan capaian sebesar 75,50 atau meningkat 0,12 poin dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar 75,38.
Sejumlah perwakilan agen perjalanan pariwisata berswafoto dengan penari saat travel gathering bertajuk We Love Bali di kawasan Pantai Pandawa, Badung, Bali, Jumat (4/9/2020). rn
Sejumlah perwakilan agen perjalanan pariwisata berswafoto dengan penari saat travel gathering bertajuk We Love Bali di kawasan Pantai Pandawa, Badung, Bali, Jumat (4/9/2020). rn

Bisnis.com, DENPASAR - Indeks Pembangunan Manusia di Bali mengalami perlambatan pada 2020 setelah selama ini ini konsisten mengalami kemajuan.

Adapun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM menjelaskan kondisi penduduk saat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali pada 2020 yang mencatatkan capaian sebesar 75,50 atau meningkat 0,12 poin dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar 75,38.

Berdasarkan dimensinya, realisasi IPM tesebut terdiri atas umur harapan hidup 72,13, harapan lama sekolah sebesar 13,33, rata-rata lama sekolah 8,95, dan pengeluaran per kapita 13,929 juta

Kepala BPS Bali Hanif Yahya mengatakan IPM Bali tersebut berstatus tinggi. Perkembangan IPM Bali menunjukkan tren positif atau naik walaupun dengan angka pertumbuhan yang bervariatif.

Misalnya, pada 2019, IPM Bali 75,38 dengan pertumbuhan ke 2020 naik 0,16 (year on year/yoy). Pertumbuhan ini termasuk rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2011 yang naik 1,10% YoY.

Menurutnya, perlambatan IPM pada 2020 dipengaruhi oleh menurunnya kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akibat Covid-19, yang digambarkan oleh komponen rata-rata pengeluaran per kapita disesuaikan (PPP) yang tercatat sebesar Rp13,93 juta rupiah menurun Rp217.000 dari tahun sebelumnya.

"Perlambatan pertumbuhan IPM Bali pada 2020 disebabkan oleh menurunnya komponen pengeluaran per kapita, sedangkan komponen lainnya masih mengalami pertumbuhan positif," katanya Senin (4/1/2021).

Berdasarkan kabupaten/kota, IPM tertinggi terjadi di Denpasar dengan besaran 83,93, kemudian diikuti Badung dan Gianyar yang masing-masing sebesar 81,6 dan 77,36. IPM terendah berada di Karangasem yang sebesar 67,35.

Kota Denpasar sudah tercatat memiliki IPM dengan berstatus “sangat tinggi” sejak 2012 sampai sekarang. Sedangkan Kabupaten Badung baru terhitung empat tahun berstatus pembangunan manusia “sangat tinggi”.

Hanya dua kabupaten yang berstatus sedang, yakni Bangli dan Karangasem. Sisanya berstatus tinggi yakni di Gianyar, Tabanan, Buleleng, Jembrana, dan Klungkung.

"Disparitas IPM antara Denpasar dan Karangasem saat ini sudah semakin kecil, saat 2010 jaraknya lebar dengan realisasi 2020 yang sudah semakin mengecil karena Karangasem memiliki IPM di atas 65 dan Denpasar di atas 80. Ke depannya mudah-mudahn seluruh kabupaten kota di Bali tidak terjadi disparitas aatinya pemerataan pembangunan manusia bisa lebih merata," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper