Bisnis.com, DENPASAR - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali menargetkan partisipasi pemilih dapat mencapai 85 persen dari total 1,9 juta orang yang terdaftar.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan mengatakan meski dalam situasi pandemi Covid-19, pihaknya optimis partisipasi pemilih pada Pilkada yang akan diselenggarakan 9 Desember 2020 di enam Kabupaten/kota di Pulau Dewata tetap tinggi.
"Kami sudah berusaha secara maksimal menerapkan protokol kesehatan, khusus di TPS kami pastikan tidak ada penyebaran Covid-19," katanya, Selasa (8/12/2020).
Adapun penerapan prokes dapat dilihat mulai dari penyelenggara pemilu yakni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah melakukan rapid test, dan semua anggota KPU juga telah menjalani swab test. Kemudian di TPS penerapan protokol kesehatan turut diperketat dengan 3M.
"Bagi masyarakat maupun petugas, kami pantau terus mengenai penerapan 3M, seperti penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," jelasnya
Selanjutnya, pada Pilkada 2020 ini penggunaan tinta celup juga akan digantikan dengan tinta tetes. Agar dapat menghindari sentuhan dengan orang lain melalui suatu media atau benda. Sedangkan, bagi saksi yang ikut dalam pemilu akan di cek suhu tubuhnya, jika menunjukan gejala panas pada suhu 37,2 Celcius maka digantikan dengan petugas yang lainnya.
Baca Juga
"Tidak ada orang sakit di TPS, minimal panas badannya tinggi akan langsung memilih di bilik yang berada di luar TPS," tambahnya
Selain itu, dia yakin tingginya partisipasi pemilih juga akan didukung dengan penetapan hari libur saat hari pencoblosan. "Kami optimistis angka partisipasi akan di atas target KPU RI sebanyak 77,5 persen," kata Lidartawan.
Pelaksanaan Pilkada di enam Kabupaten/kota ini dilaksanakan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Bangli, Karangasem dan Jembrana.