Bisnis.com, DENPASAR -- Jumlah pengguna merchant QRIS Bank Indonesia di Bali mengalami peningkatan drastis yang mencapai 287 persen atau sebanyak 158,552 merchant selama pandemi Covid-19 (ytd).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan peningkatan transaksi nontunai menggunakan QRIS mengalami peningkatan yang signifikan yang disebabkan oleh kesadaran masyarakat di tengah pandemi untuk menggunakan transaksi nontunai, karena selain lebih efisien, juga untuk meminimalisir penyebaran virus dari uang kartal.
"Penggunakan transaksi dengan QRIS, sehingga pembayaran lebih higienis sesuai protokol kesehatan karena menghindari terjadinya kontak langsung," tuturnya, Kamis, (3/12/2020).
Kemudian, kelebihan lain yang dapat diperoleh dengan penggunaan transaksi nontunai dari sisi pengusaha yakni dapat menerima pembayaran secara higienis, dan mengurangi handling cash, transaksi tercatat secara langsung, bebas risiko pencurian dan uang palsu, serta dapat membangun kredit profil dengan mudah, karena seluruh omzet penjualan tercatat dengan baik.
"Dengan adanya momen pandemi ini, penggunaan transaksi digital makin tak terbendung," tambahnya.
Trisno mengungkapkan, Bank Indonesia menargetkan penggunaan QRIS pada 2021 mendatang dapat mencapai 12 juta merchant. Sehingga diharapkan di Pulau Dewata sepertiga dari jumlah penduduk dewasanya atau sekitar 300.000 - 500.000 orang dapat menggunakan layanan ini.
"Saya saja sudah lupa dimana menaruh dompet, karena hanya memerlukan smartphone dalam penggunaan QRIS yang menjadi lebih mudah dan aman," jelasnya.