Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Ritel di Bali Bertumpu pada Perayaan Nataru

Perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 menjadi momen bangkitnya industri ritel di Bali sebagai imbas dari pandemi Covid-19.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR -- Perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) menjadi momen bangkitnya industri ritel di Bali sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Bali AA Ngurah Agung Agra Putra mengatakan pada perayaan nataru diprediksi pertumbuhan sektor ritel mencapai 10-20 persen dibandingkan bulan sebelumnya secara month to month (mtm). Menurutnya, hal ini terkait calendar effect atau liburan dan hari Raya yang ada di Desember 2020.

Selain itu, terjadi full booking untuk kedatangan domestik penerbangan di 16 Desember ke atas, yang mengindikasikan akan ada lonjakan wisatawan domestik di Bali.

"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perputaran ekonomi di Bali, khususnya untuk industri retail," tuturnya saat dihubungi oleh Bisnis, Rabu, (2/12/2020).

Agra menuturkan, nataru tahun ini sebagai bentuk kompensasi kepada pengusaha ritel, karena pada momen ramadan hanya mampu mendulang omzet 4 persen dari hari biasanya, hal ini akibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Sedangkan jika dalam kondisi normal, saat ramadan ritel dapat mengalami kenaikan omzet 25-30 persen.

"Untuk itu sektor ritel sendiri mulai mempersiapkan diri. Khususnya pada stok barang serta penyusunan program dan promosi guna meningkatkan salesnya. Kami harap libur panjang di Desember ini berdampak sampai di awal Januari 2021," jelasnya.

Optimisme ini, lanjutnya, didukung oleh jumlah penganut agama Kristen dan Katolik di Pulau Dewata yang mencapai 3 persen atau 100.000 orang, dan hampir 50 orang berada di kota Denpasar.

"Ini juga akan menggerakkan roda perekonomian sebagai persiapan menjelang Hari Raya Natal," kata Agra.

Meskipun masih diterpa pandemi, dia memprediksi industri ritel akan mengalami perbaikan omzet di 2021 mendatang. Dengan catatan agar Pulau ini tidak hanya menggantungkan perekonomian pada sektor pariwisata. Namun sektor ekonomi lainnya tetap digenjot atau dikembangkan untuk bisa mendatangkan pendapatan ke Bali.

"Kalau dari kami sendiri melihat sektor pertanian dan sektor kreatif memiliki potensi untuk dikembangkan. Apalagi jika bisa dikembangkan menjadi industri," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper