Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perekonomian Bali Menuju Normalisasi, Ini Tanda-Tandanya

Berdasarkan data BPS Bali, perkonomian bali tumbuh sebesar 1,66 persen pada kuartal III/2020
Ilustrasi - Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. /ANTARA
Ilustrasi - Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. /ANTARA

Bisnis.com, DENPASAR -- Perekonomian Bali diproyeksi menuju normalisasi seiring dengan perolehan inflasi yang sebesar 0,22% secara bulanan (mtm). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, per kuartal III/2020, PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat senilai Rp55,37 triliun yang membuat perkonomian bali tumbuh sebesar 1,66 persen secara kuartalan.

Pengamat Ekonomi Universitas Udayana I Wayan Rahmanta mengatakan nilai inflasi yang menyentuh 0,22% merupakan normal inflation sehingga bisa diartikan ekonomi Bali bergerak ke arah normalisasi. 

"Bali diproyeksikan mampu meningkatkan inflasi dengan posisi akhir tahun berada pada level 2% sampai 3%. Sektor makan minum masih akan menjadi pendorong inflasi yang disandingkan dengan PDRB, sehingga bisa menjadi acuan perekonomian Bali menuju normalisasi," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).

Dihubungi terpisah, Bank Indonesia Kantor Perwakilan wilayah Bali mulai mencermati kenaikan inflasi yang terjadi di Denpasar dengan tetap menjaga kecukupan pasokan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Perwakilan wilayah Bali (KPwBI) Trisno Nugroho mengatakan peningkatan inflasi pada November 2020 bersumber dari kelompok volatile food.

"Hal ini terjadi karena mulai adanya sedikit peningkatan permintaan masyarakat, seiring dengan ekonomi yang mulai bergeliat. Meskipun, pertumbuhan ekonomi tersebut masih terbatas," katanya. 

Menurut Trisno, upaya menjaga kecukupan pasokan yang dilakukan dengan koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjadi langkah agar perbaikan perekonomian dapat dicapai dan kestabilan inflasi dapat dijaga sesuai sasaran.

"Kami mencermati kenaikan inflasi ini dan terus berkoordinasi dengan TPID untuk tetap menjaga kecukupan pasokan," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper