Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bawang Merah dan Cabai di Bali Naik

Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta memaparkan saat ini harga cabai di petani berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram dan bawang merah sebesar Rp28.000 per kilogram.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, DENPASAR -- Peningkatan harga cabai merah dan bawang merah yang masing-masing sebesar 27,97 persen dan 19,28 persen per November 2020 dipengaruhi oleh berkurangnya stok karena berkurangnya kemampuan tanam petani.

Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta memaparkan saat ini harga cabai di petani berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per kilogram dan bawang merah sebesar Rp28.000 per kilogram.

Peningkatan harga pada dua komoditas tersebut cukup drastis jika melihat harga beli cabai di petani yang semula Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram dan bawang merah yang senilai Rp8.000 sampai dengan Rp10.000 per kilogram.

Menurutnya, penurunan stok tersebut berkaitan dengan kemampuan petani dalam melakukan penanaman dan risiko di musim penghujan. Petani-petani di Bali yang khusus menanam produk holtikultura selama pandemi dihadapkan dengan harga yang murah sehingga membuat merugi dan berkurangnya modal. Kondisi ini lantas membuat kemampuan untuk menanam menjadi menurun.

Selanjutnya, di tengah musim hujan, tanaman holtikultura seperti cabai dan bawang merah juga memiliki risiko mati yang tinggi. Di samping itu, selain harga anjlok, hasil produksi yang selama pandemi tidak banyak diserap masyarakat juga dihadapkan dengan lemahnya penyimpanan dan pengolahan.

"Jadi satu karena harga mahal dan lemah pengolahan, pengolahan jalan kan bisa simpan produksinya, hanya saja, walaupun diolah yang mau beli siapa, karena mindset masyarakat bali yang masih lebih menerima produk segar," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).

Sunarta pun memproyeksi, harga dua komoditas tersebut akan terus naik. Bahkan, bawang merah berpotensi menyentuh harga Rp40.000 per kilogram di level petani. Peningkatan harga ini akan kembali merangsang petani untuk kembali bercocok tanam dan melakukan produksi.

"Sekarang harga sudah bagus, petani kemungkinan mau tanam lagi, mau pinjam duit lagi, celakannya takut murah lagi, beda kan dengan tanaman pangan seperti padi yang kalau harganya naik 100 juga bisa turun 100. Holtikultura bisa puluhan ribu perbedaaan harganya," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper