Bisnis.com, DENPASAR - Mengenang tragedi 18 tahun silam, sejumlah warga negara asing tampak membawa karangan bunga di kawasan Tugu Peringatan BOM Bali I.
Jass WNA asal Australia mengatakan sengaja datang untuk ikut memberikan doa kepada para korban. Dia juga berharap agar kejadian serupa tidak lagi menimpa Pulau Dewata.
"Saya sengaja datang sendirian untuk mendoakan para korban yang telah mendahului kita semua," tuturnya di Tugu Peringatan Bom Bali I, Senin, (12/10/2020).
Meski peringatan BOM Bali I dilakukan secara sederhana karena situasi Covid-19, Perempuan yang sudah satu tahun tinggal di Bali ini menyampaikan hal tersebut tidak akan mengurangi makna dan ketulusan doa yang ingin disampaikan oleh masyarakat yang datang.
Ni Luh Mendri istri dari salah satu korban yang saat kejadian bekerja sebagai security menuturkan semenjak kejadian telah bertekad agar mampu mendidik anak-anaknya dengan baik meskipun tanpa sosok seorang suami.
"Saya berusaha agar bisa menjadi sosok ibu yang baik dan mencoba menjadi sosok ayah juga bagi kedua anak saya," tuturnya.
Setelah hilangnya tulang punggung keluarga, dia berusaha bangkit dan mencoba untuk menghidupi keluarga kecilnya. Meski awalnya mengalami sedikit masalah keuangan, namun ada banyak pihak yang memberikan bantuan kepada keluaraga terutama anak-anak saya, sehingga dapat bersekolah sampai ke perguruan tinggi
Bom Bali I terjadi pada 2002 silam di kawasan Kuta dan Denpasar. Serangkaian ledakan tersebut terjadi pada 23.15 waktu setempat.