Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berhasil mengalirkan listrik bagi 303 kepala keluarga di enam desa di Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Keenam desa tersebut, yaitu Desa Satar Punda, Desa Satar Punda Barat, Desa Liang Deruk, Desa Nampar Tabang, Deda Satar Kampas, dan Desa Satar Padut.
Sebelum listrik PLN masuk, masyarakat menggunakan lampu pelita untuk menerangi rumah dari gelapnya malam, sedangkan sebagian masyarakat menggunakan genset dengan biaya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan listrik PLN.
Untuk melistriki enam desa tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 46.95 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 35,80 kms, dan 17 buah gardu dengan total 675 kiloVolt Ampere (kVA).
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko menyampaikan bahwa melalui program listrik desa, PLN terus berupaya menghadirkan listrik untuk desa-desa terpencil.
“Kami senang bisa memberi sesuatu yang berharga bagi masyarakat, seperti di Manggarai Timur, Pulau Flores. Ini menjadi hadiah untuk menyambut HUT Ke-75 RI. Semoga hadirnya listrik tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat penerangan tetapi juga memberi manfaat dan kemajuan bagi warga,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (10/8/2020).
Baca Juga
Saat ini, rasio desa berlistrik di Kabupaten Manggarai Timur telah mencapai 85,23 persen. Untuk desa-desa yang belum berlistrik, PLN secara bertahap membangun infrastruktur kelistrikan untuk melistriki seluruh desa di Kabupaten Manggarai timur dan desa-desa lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Fransiskus Hadilaus, Kepala Desa Satar Punda, mengaku kerinduan masyarakat akan listrik kini sudah terjawab dengan tersambungnya listrik dari PLN.
"Boleh dibilang, wilayah kami sekarang sudah merdeka dengan masuknya listrik. Masyarakat sudah bahagia karena listrik PLN sudah nyala dan dinikmati warga," katanya.