Bisnis.com, KUPANG - Ancaman kematian akibat penyakit demam berdarah dengue kini menjadi nyata. Setidaknya sudah delapan orang yang meninggal akibat serangan DBD di Kota Kupang.
Dinas Kesehatan Kota Kupang menyebutkan selama Januari-Juli 2020, sudah delapan orang warga ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu yang meninggal dunia karena DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Retnowati menyebutkan, selain delapan orang meninggal, terdapat 745 kasus DBD yang ditangani petugas kesehatan di berbagai rumah sakit di daerah ini.
Saat dihubungi di Kupang, Minggu (26/7/2020), Retnowati mengatakan bahwa masyarakat Kota Kupang perlu mewaspadai serangan penyakit DBD. Saat ini kasus terjadi setiap bulan dengan jumlah yang terus meningkat.
Menurut Retnowati fenomena penularan DBD di Kota Kupang sudah tidak seperti sebelumnya yaitu hanya terjadi pada saat perubahan cuaca.
"Biasanya DBD di Kota Kupang terjadi pada bulan November hingga Maret, setelah itu langsung menghilang, namun saat ini sudah terjadi setiap bulan ," kata Retnowati.
Ia mengatakan perubahan pola penularan DBD di Kota Kupang merupakan dampak dari prilaku hidup sehat dan bersih yang dilakukan masyarakat seperti kurang menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami berharap masyarakat tidak menggantung banyak pakaian di dalam kamar tidur agar tidak menjadi tempat nyamuk bersarang," tegas Retnowati.
Ia juga mengatakan agar masyarakat tidak membuang sampah di sembarangan tempat yang berpotensi menjadi tempat nyamuk DBD berkembang biak.