Bisnis.com, DENPASAR — Sebanyak 350 peserta asal Bali, Sulawesi Utara, dan Lombok mengikuti lomba layangan secara virtual pada 12 Juli mendatang di wilayah Sanur, Denpasar.
Wakil Gubernur Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan perlombaan sesi kedua ini dilaksanakan setelah suksesnya lomba layang-layang virtual akhir Juni lalu, sekaligus dalam upaya membangkitkan kepercayaan dunia untuk Pulau Dewata di tengah masa pandemi Covid-19.
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas pemuda dengan membangkitkan layangan kategori inovasi jenis bidadari yang menonjolkan paduan warna dan inovasi," tuturnya Selasa, (7/7/2020).
Kreator Lomba Layang-layang Virtual Kadek Suprapta Meranggi menuturkan tema yang diangkat dalam perlombaan ini Celepuk vs Kupu-Kupu, dengan kriteria penilaian dari segi konsep pembuatan layangan, segi paduan warna, cara menaikkan atau menarik layangan di udara, dan seperti biasa di wilayah Bali peserta akan meramaikan lomba ini dengan irama pendamping dari baleganjur.
"Kami tekankan kepada peserta penarik layang-layang virtual disyaratkan menggunakan pakaian adat madya sebagai cara dalam menunjukkan budaya adat di Bali," jelasnya.
Selanjutnya proses penilaian akan dilakukan secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom, sehingga peserta tidak perlu jauh jauh datang ke zona live center. Dari sisi lain, terkait banyaknya tali layangan yang sudah memakan korban, pihaknya mengimbau agar para pemuda yang menaikkan layangan ke udara tidak menginapkan layangannya terlalu lama, sehingga dapat memantau kekuatan tali penyangga layangan dengan baik.