Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menyatakan bahwa proyek pengerjaan revitalisasi Pasar Banyuasri tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginginkan agar proyek revitalisasi tersebut bisa berjalan sesuai target awal walaupun beberapa pos anggaran yang telah direncanakan dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. Revitalisasi Pasar Banyuasri sendiri ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Oleh karena itu, Agus Suradnyana menginginkan agar dapat dicarikan jalan keluar mengenai pendanaan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri ini agar tetap bisa selesai sesuai target.
“Terutama bersama dengan DPRD Kabupaten Buleleng dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah [TAPD} Kabupaten Buleleng untuk mencari penyelesaian masalah tersebut. Ini dibutuhkan mengingat wajah kota sedikit terganggu dengan adanya pasar tumpah yang meluber sebagai konsekuensi proyek ini,” ujarnya melalui siara pers, Senin (7/7/2020).
Selain itu, menurut Agus, persoalan lain yang harus dihadapi adalah kemacetan yang menggangu aktivitas masyarakat.
Ke depannya, dia akan berdiskusi secara intens dengan Ketua TAPD yaitu Sekretaris Daerah Buleleng untuk merumuskan langkah-langkah yang akan diambil.
Baca Juga
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra. Dia mengungkapkan bahwa terkait dengan skema pendanaan, ranahnya memang ada di Sekda Buleleng dan TAPD.
“Dinas PUTR fokus pada pembangunan fisik, tapi tidak menutup kemungkinan kami juga akan diundang untuk membahas skema yang akan digunakan, kami di PUTR siap saja. Apa yang terbaik untuk Buleleng, kami siap lakukan. Namun, kami memberi saran agar skema yang akan dilakukan dikoordinasikan dulu dengan pihak terkait agar akuntabilitas dan masalah hukum menjadi clear,” tuturnya.
Terkait dengan pandemi Covid-19 yang terjadi, Adiptha mengungkapkan bahwa dana yang dirasionalisasi sebesar Rp56 miliar.
Sementara itu, Direktur Utama PT Tunas Jaya Sanur I Made Budi Admika menyebutkan realisasi pengerjaan sampai saat ini mencapai 54 persen. Besaran tersebut sudah melebihi target sebesar tiga persen. Selama belum ada skema yang dijalankan, pihaknya fokus pada penyelesaian dan pengerjaan sesuai kontrak sampai dengan Desember 2020.
“Kami masih menunggu skema apa yang disampaikan oleh pemerintah daerah. Sambil menunggu kami tetap bekerja. Mudah-mudahan skemanya cepat diputuskan,” tutupnya.