Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Wisman ke Bali Bakal Banyak Dipengaruhi Diskon

Selain diskon yang tinggi, fasilitas kesehatan menjadi salah satu hal utama yang mereka perhatikan.
Anggota satuan pengamanan adat Bali atau Pecalang memeriksa surat jalan seorang pengendara saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020)./Antara
Anggota satuan pengamanan adat Bali atau Pecalang memeriksa surat jalan seorang pengendara saat hari pertama penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di pos pantau perbatasan Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020)./Antara

Bisnis.com, DENPASAR — Pasca Covid-19 kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dipengaruhi oleh adanya diskon diatas 25 persen.

CEO dan co-founder Dana Vincent Iswara mengatakan dari hasil survei yang dilakukan oleh Google, sebanyak 28 persen wisman yang akan datang ke Indonesia termasuk Pulau Dewata sebagai salah satu tujuan wisata dunia turut dipengaruhi oleh adanya paket diskon. Hal ini juga susul dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai.

“Meski diterapkannya diskon yang tinggi, fasilitas kesehatan menjadi salah satu hal utama yang mereka perhatikan,” tuturnya.

Vincent menuturkan adanya diskon ini bukan berarti wisman akan mencari tempat yang murah untuk bepergian. Sebab sebanyak 31 pesen dari mereka menginginkan untuk mendapatkan promosi yang dilanjutkan dengan kebersihan terhadap hotel maupun rumah sakit yang ditingkatkan.

“Pemberian masker dan hand sinitizer secara gratis dan tidak adanya biaya pembatalan menjadi hal yang Wisman inginkan,” tambahnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mengubah pola pikir Wisman untuk mengedepankan kesehatan saat melakukan perjalanan wisata. Terlebih lagi, usia milenial di bawah 31 tahun diperkirakan akan mendominasi, mereka dianggap lebih terbuka dengan informasi dan pengetatan protokol kesehatan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan selama tiga bulan kedepan diprediksi sebanyak 25 persen wisman Filipina, India dan Vietnam akan melakukan perjalanan domestik. Ini harus didukung dengan protokol kesehatan yang memadai dalam tatanan normal baru seperti penggunaan transaksi digital.

“Transaksi digital pasca Covid-19 ini bukan sebuah pilihan, tapi sebuah keharusan,” ungkapnya.

Penggunaan digital ini, sambungnya, turut mengambil peran dalam memutus rantai penyebaran virus. Di sisi lain, promosi jangka panjang juga harus kembali dilakukan. Para pelaku bisnis baik menyedia barang maupun jasa pariwisata dituntut untuk menyediakan fitur promosi menggunakan voucher seperti promosi buy now use later. Dimana Wisman bisa membeli tiket untuk kunjungan beberapa bulan ke depan setelah pandemi berakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper