Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak12 pasien positif Covid-19 di Bali telah dinyatakan sembuh sehingga total pasien sembuh menjadi 314 orang atau 74,76 persen dari total kasus yang ada.
"Saudara-saudara kita yang telah sembuh itu, empat orang merupakan pekerja migran dan delapan orang sebelumnya terinfeksi karena kasus transmisi lokal," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made yang juga Sekda Provinsi Bali, di Denpasar, Kamis.
Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga menyampaikan pada hari ini juga ada tambahan lima kasus baru, yakni satu orang pekerja migran Indonesia dan empat orang kasus transmisi lokal.
"Jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali kini menjadi 420 orang. Sedangkan yang meninggal masih tetap empat orang, semoga tidak ada pertambahan lagi ke depannya," ujarnya.
Sementara itu, untuk jumlah pasien yang dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 102 orang yang dirawat di sembilan rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas Denpasar dan Badan Diklat BPK di Pering, Gianyar.
Dewa Indra pun kembali menyoroti masih tingginya kasus transmisi lokal, seperti hari ini empat dari lima kasus baru COVID-19 disebabkan karena transmisi lokal.
Baca Juga
Menurut Dewa Indra, pertambahan kasus transmisi lokal menandakan masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing atau menjaga jarak.
"Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.
Selain itu, Dewa Indra meminta kepada seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19.
"Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19," kata birokrat asal Buleleng itu.