Bisnis.com, DENPASAR - Sebagai sentra bisnis dan perekonomian di Bali, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Denpasar yang paling dominan terdampak Covid-19, jumlahnya mencapai 4.445.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan, UMKM yang paling terdampak Covid-19 ini bergerak dalam bidang kuliner, seperti rumah makan, pedagang nasi jinggo hingga pedagang pasar.
"Sementara ini dampaknya terhadap pendapatan mereka jauh menurun bahkan ada yg tutup, namun untuk informasi karyawan yang dirumahkan atau di PHK, hingga saat ini belum ada laporannya masuk," katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (28/4/2020).
Baca Juga
Meruntut data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, per 16 April 2020, jumlah UMKM yang terdampak Covid-199 sudah mencapai 18.583. Dengan posisi yang paling dominan yakni di Kota Denpasar sebanyak 4.445, disusul Kabupaten Karangasem 4.338, Kabupaten Klungkung 3.617, Kabupaten Bangli 2.464, Kabupaten Jembrana 1.604, Kabupaten Tabanan 1.011, Kabupaten Badung 509, Kabupaten Gianyar 401, dan Kabupaten Buleleng 113.
"Jumlah ini akan terus bertambah mengikuti perkembangan di kabupaten/kota masing-masing," tambahnya.
Selanjutnya, sambung Mardiana, setelah proses pendataan dilakukan, nanti dijadikan sebagai data referensi jika paket kebijakan ekonomi itu sudah berjalan. Apakah orang tersebut mendapat bantuan stimulus atau tidak karena semua proses melalui Desa Adat.