Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Utama Kapal Lambelu Ditolak Bersandar di Maumere

Bupati Sikka dalam surat ke Dirut Pelni tertanggal 3 April sudah menginformasikan kapal tersebut tidak boleh bersandar.
KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, NTT, Selasa (7/4/2020).
KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, NTT, Selasa (7/4/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Kapal Motor Lambelu milik PT. Pelni sempat dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, NTT, Selasa (7/4/2020). Kapal sempat menunggu 19 jam di laut sebelum akhirnya merapat ke dermaga.

Ada kepanikan saat menunggu, ketika lego jangkar di perairan, lantas mendorong beberapa penumpang terjun ke laut. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko menyayangkan adanya kejadian tersebut."Hal ini sangat membahayakan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Setelah merapat ternyata penumpang tidak lantas bisa langsung turun. Mereka harus diperiksa satu per satu kondisi kesehatannya.

Kapal Lambelu berlayar dari Tarakan, Kalimantan Timur, menuju Sikka, Nusa Tenggara Timur, dan tiba pukul 02.30 WIT. Setelah sempat dilarang bersandar dan melabuh jangkar di perairan, kapal akhirnya diizinkan merapat ke dermaga pukul 21.37 WIT.

Otoritas lantas memeriksa penumpang sebelum turun. Pemerintah Kabupaten Sikka menyiapkan gedung Sikka Convention Center (SCC) di Kota Maumere sebagai tempat karantina mandiri bagi 233 penumpang kapal tersebut.

Lantas, apa sebenarnya yang melatarbelakangi KM Lambelu dilarang bersandar?

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menjelaskan kapal ini pada 28 Maret berlayar bersama empat orang yang positif corona (Covid-19)."Artinya ada potensi 30 ABK [Anak Buah Kapal] terinfeksi, karena tidak ada pergantian ABK," tuturnya dikutip dari video yang beredar di media sosial.

Sehingga saat bersandar di Maumere berarti sembilan hari setelah kejadian 28 Maret tersebut. Padahal, gejala inkubasi virus corona mungkin terlihat dalam masa 14 hari.

Soal risiko penyebaran corona bersamaan kedatangan KM Lambelu ke Maumere sebenarnya sudah dipetakan beberapa hari sebelum kejadian, Selasa (7/4/2020). Bupati Sikka dalam surat ke Dirut Pelni tertanggal 3 April sudah menginformasikan kapal tersebut tidak boleh bersandar.

Adapun dalam perkembangan terkait kejadian kemarin, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu mengatakan ketiga ABK KM Lambelu yang sebelumnya melakukan pelayaran dari Nunukan-Makasar-Babau-Maumere diketahui positif virus corona setelah dilakukan diagnosa melalui pemeriksaan darah (tes cepat).

"Berdasarkan pemeriksaan diagnostik, ada tiga orang awak kapal Lambelu yang diketahui positif Covid-19, dua orang awak kapal dan satu penjaga kantin," katanya dalam keterangan pers di Kupang, Selasa (7/4/2020) malam.

Selanjutnya untuk memastikan dan pemeriksaan lanjutan, sampel cairan pernafasan bawah ABK akan diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Kemenhub dan Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper