Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga NTT Diminta Tak Meramaikan Ritus Pasola

Pasola atau pahola adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda.
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang aipahola atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019)./Antara-Kornelis Kaha.
Seorang peserta festival Pasola sambil memegang aipahola atau kayu pasola memacu kudanya dalam acara Festival Pasola Wanokaka, di Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, NTT, Selasa (26/2/2019)./Antara-Kornelis Kaha.

Bisnis.com, KUPANG - Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) melarang warganya, untuk mengunjungi arena penyelenggaraan ritus budaya Pasola yang digelar di Kabupaten Sumba Barat untuk mengantisipasi masuknya virus Corona di daerah itu.

"Larangan ini mengingat, arena penyelenggaraan Pasola dihadiri oleh banyak orang, terutama wisatawan dalam dan luar negeri," kata Bupati Sumba Timur, Paulus SK Limu kepada Antara, Senin (16/3/2020).

Ia mengemukakan hal itu, dalam percakapan melalui telepon genggam terkait langkah pemerintah mengantisipasi virus Corona di wilayah itu, dan bagaimana dengan kegiatan ritus budaya Pasola, yang akan menjadi tempat berkumpulnya orang dari berbagai daerah, termasuk wisatawan asing.

Pasola atau pahola adalah permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.

Pasola merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu (agama lokal masyarakat Sumba).

Permainan Pasola diadakan pada empat kampung di Kabupaten Sumba Barat. Keempat kampung tersebut antara lain Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura. Pelaksanaan pasola di keempat kampung ini dilakukan secara bergiliran, yaitu antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Menurut dia, kegiatan Pasola ini, biasanya dihadiri ribuan masyarakat dari berbagai penjuru dunia, sehingga untuk sementara harus dihindari di tengah Pandemi Covid-19 saat ini.

Dia menambahkan, kepada seluruh warga Sumba Tengah yang telah berada di luar daerah, dan akan pulang ke Sumba Tengah akan dilakukan self distancing atau menjauhkan diri dari kegiatan sosial selama 14 hari sampai terbukti tidak timbul gejala Corona.

Langkah ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan WHO, kata Paulus SK Limu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper