Bisnis.com, DENPASAR — Bea Cukai Denpasar bersama Pemprov Bali mendorong peningkatan efisiensi jalur logistik melalui transportasi Laut.
Kepala KPPBC TMP A Denpasar Kusuma Santi Wahyuningsih mengatakan perlu peningkatan utilisasi Pelabuhan Benoa untuk kegiatan ekspor, impor maupun sebagai sarana logistik transportasi laut dengan tujuan akhir Bali.
"Saat ini opsi angkutan laut kurang menarik baik untuk kegiatan ekspor, impor maupun kegiatan pengangkutan lokalnya, alasannya jadwal terbatas, infrastruktur yang kurang maupun gap biaya logistik yang signifikan dengan angkutan darat," ujarnya di sela-sela Focus Group Discussion di Aula Kintamani Kantor Bea Cukai Denpasar, Rabu (12/2/2020).
Dari sisi cost of logistic, kata dia, pengangkutan darat mungkin memang lebih menarik. Namun ternyata ada kelemahan yaitu keamanan perjalanan, lamanya waktu tempuh dan social cost yang cukup tinggi.
Hal itu tidak ditanggung pelaku usaha, meski secara keseluruhan akan mempengaruhi kesejahteraan sosial seperti berkurangnya umur jalan dan timbulnya kerusakan infrastruktur jalan akibat Truk-truk Over Dimension Over Loading (ODOL) dan kerugian ekonomi bagi pengguna jalan lainnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta yang turut hadir mengatakan Bali seharusnya dapat memanfaatkan pelabuhan yang ada untuk kegiatan perekonomiannya.
Baca Juga
"Selama ini telah dibahas mengenai peningkatan ekspor melalui pelabuhan Benoa yang juga telah diinisiasi oleh Bea Cukai Denpasar, dan sebagai pengimbang kita juga perlu melihat potensi peningkatan utilisasi Pelabuhan Benoa dari sisi impor," ujarnya.
Namun demikian, patut dicermati bahwa ternyata terdapat kendala dari sisi komoditas yaitu adanya aturan pembatasan impor komoditi tertentu menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 87/M-DAG/PER/10/2015 Tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta, juga mengapresiasi diskusi inisiasi Bea Cukai Denpasar itu. "Kami bakal mengkaji lagi untuk selanjutnya dilakukan kemungkinan," ujarnya.
Peserta rapat sepakat mendukung utilisasi Pelabuhan Benoa, bahkan dari perusahaan pelayaran yang ada, bersedia untuk menambah jadwal pelayaran yang awalnya 5 hari sekali menjadi 3 hari sekali.
Pihak otoritas pelabuhan, Pelindo III berkomimen untuk memperbaiki infrastruktur yang ada dan mengatur penempatan kapal-kapal yang ada.