Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tanaman Jagung Terserang Ulat Grayak Sulit Dipulihkan

Peneliti Sumber Daya pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Tony Basuki mengatakan, tanaman jagung yang sudah terserang hama ulat grayak, umumnya sulit dipulihkan.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 11 Februari 2020  |  13:15 WIB
Tanaman Jagung Terserang Ulat Grayak Sulit Dipulihkan

Bisnis.com, KUPANG - Peneliti Sumber Daya pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Tony Basuki mengatakan, tanaman jagung yang sudah terserang hama ulat grayak, umumnya sulit dipulihkan.

"Tanaman yang sudah terserang, umumnya sulit dipulihkan, karena hama telah menyerang titik tumbuh tanaman (pucuk bagian dalam)," kata Tony Basuki di Kupang, Selasa (11/2/2020) seperti dilaporkan Antara.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan peluang tanaman jagung milik petani di NTT yang terserang hama ulat grayak untuk bisa berproduksi.

Ribuan hektare tanaman jagung petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan terserang hama ulat grayak sejak Desember 2019.

Areal tanaman jagung paling banyak terserang hama ini di Kabupaten Flores Timur, yang mencapai hampir 5.000 hektare.

Mengenai solusi, dia mengatakan, satu-satunya jalan keluar yang bisa dilakukan pemerintah adalah menyelamatkan tanaman yang belum terserang hama.

Dia mengatakan, pemerintah tidak menganjurkan petani untuk menanam ulang dengan menawarkan bantuan bibit, karena musim hujan tinggal 1,5 bulan lagi.

"Kalau sudah bulan Februari, tidak bisa tanam ulang karena hujan sudah tinggal 1,5 bulan. Jadi solusinya adalah prioritas pengendalian hama ini pada tanaman yang masih sehat, sehingga bisa berproduksi," katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

jagung hama
Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top