Bisnis.com,DENPASAR--Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bersama seluruh perangkat daerah di Kabupaten Manggarai Barat menggelar Rapat Koordinasi sebagai langkah sinergitas perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah dan tindak lanjut atas 7 arahan Presiden Joko Widodo.
Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina mengungkapkan pihaknya berharap rakor itu menjadi stimulus dalam percepatan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Sinergi keseluruhan perangkat daerah tersebut, kata Shana, diyakini akan memberi kekuatan demi tercapainya Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Premium.
“2020 ini menjadi momentum berharga untuk pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang tidak boleh kita lewatkan. Perhatian dan dukungan pemerintah pusat bagi Labuan Bajo harus direspon dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan”, ungkap Shana, dikutip dari keterangan pers, Senin (10/2/2020).
Shana memastikan 7 arahan Presiden Joko Widodo terimplementasi dengan baik di lapangan. Karena itu, peran koordinasi yang diemban BOPLBF akan semakin dimaksimalkan dan diintensifkan, melalui sinergi bersama segenap perangkat pemerintah daerah di Kabupaten Manggarai Barat seperti yang dilakukan dalam rakor kali ini.
BOPLBF juga mencari peluang pasar bagi hasil produksi melalui sinergi dengan para stakeholder yang ada di Labuan Bajo. BOPLBF menjalin koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 22 Januari 2020.
“Semua bersepakat ke depannya akan membangun kantor bersama memperkuat mitigasi bencana Labuan Bajo guna menjamin keamanan para wisatawan. Penguatan mitigasi bencana tentu memberi manfaat bagi masyarakat Labuan Bajo sendiri,” jelasnya.
Rakor kali ini juga sekaligus untuk menginformasikan dan mempertanggungjawabkan kinerja BOPLBF.
“Rakor ini sekaligus mengkosolidasikan apa-apa saja yang harus disiapkan bersama oleh BOPLBF, pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo tahun ini,” ujar Shana.
Pihaknya pula telah menyusun program kerja antara lain, penataan kawasan dan penguatan kapasitas SDM. Penataan kawasan menjadi salah satu perhatian utama BOPLBF, seperti kawasan Kampung Air.
Mulai Maret-November 2020, BOPLBF bersinergi bersama Kemenparekraf dan Kementerian Koperasi dan UKM, akan fokus mempersiapkan SDM kepariwisataan. Bentuk programnya melalui pelatihan dan pendampingan kepada sekitar 230 UKM yang ada di Labuan Bajo. Sebelumnya, dalam kunjungan kerja pada 21 Januari lalu, BOPLBF mencatat ada 7 arahan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan pariwisata di Labuan Bajo.
Di antaranya, pertama, penataan kawasan secara terintegrasi, baik yang berkaitan dengan kerapian, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan bagi para wisatawan. Kedua, pembangunan Infrastruktur, yaitu dengan segera membangun runway dan terminal bandara Komodo pada awal 2020.
Ketiga, menyiapkan SDM dengan meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM masyarakat lokal. Keempat, pengelolaan sampah. Kelima, pengadaan air baku. Keenam, promosi pariwisata melalui kegiatan promosi besar-besaran. Ketujuh, perihal keamanan wisatawan melalui penguatan Organisasi Perangkat Derah (OPD) yang berkaitan dengan keamanan para wisatawan.
Sejak Juli 2019, Labuan Bajo menyandang status sebagai Destinasi Wisata Premium, yang kemudian dinaikkan lagi statusnya sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium.