Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Harga Cabai Naik BI Bali Klaim Inflasi Terkendali

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali mengklaim bahwa tingkat inflasi masih terkendali meskipun terjadi kenaikan harga komoditas cabai.
Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho
Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho

Bisnis.com, DENPASAR—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali mengklaim bahwa tingkat inflasi masih terkendali meskipun terjadi kenaikan harga komoditas cabai.

Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho menyatakan kenaikan harga pada rawit di atas Rp100.000 per kg hanya terjadi beberapa hari saja sehingga rata-rata harga cabai sepanjang bulan Januari  masih dalam batas wajar.  Dia mengungkapkan  selain cabai rawit, komoditas cabai merah, bawang merah, dan rokok putih juga mengalami tekanan.

“Peningkatan harga komoditas hortikultura pada umumnya terjadi disebabkan keterbatasan pasokan yang hanya terjadi pada saat curah hujan yang tinggi sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga secara umum,” tuturnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/2/2020).

Diakuinya bahwa kenaikan harga pada Februari 2020 diprakirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan Januari. Adanya perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dapat mendorong peningkatan permintaan berpotensi mendorong tekanan harga. Faktor lainnya adalah frekuensi hujan dan gelombang laut tinggi yang berpotensi menahan produksi dan distribusi khususnya bahan makanan.

Meskipun demikian, Bank Indonesia memperkirakan inflasi kedepan hingga akhir tahun akan tetap terkendali dan berada pada kisaran sasaran 3,0±1%. Pada Januari 2020, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 0,57% (mtm), turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,71% (mtm).

Pencapaian inflasi Bali bulan Januari ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Nasional yang tercatat sebesar 0,39% (mtm). Sementara itu secara tahunan, inflasi Bali tercatat sebesar 2,45% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Nasional yang sebesar 2,68% (yoy). Dengan demikian, inflasi Bali pada Januari 2020 berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 3,0%±1% (yoy).

Inflasi terjadi pada kedua kota sampel IHK yaitu kota Denpasar yang tercatat sebesar 0,55% (mtm) dan kota Singaraja mencatat inflasi sebesar 0,67% (mtm). Di Kota Denpasar dan Singaraja, inflasi bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau masing-masing sebesar 2,72% (mtm) dan 2,01% (mtm).

Trisno menegaskan menghadapi tingginya inflasi pada kelompok makanan tersebut, Bank Indonesia Provinsi Bali secara konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna memastikan inflasi terjaga dalam kisaran sasaran. Kegiatan pengendalian inflasi tetap diarahkan pada tercapainya 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi ekspektasi.

“Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa pasar murah yang telah diselenggarakan di beberapa kabupaten di Provinsi Bali guna mengendalikan gejolak harga,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper