Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GP Ansor Sinyalir HTI Masih Beroperasi di NTT

Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Timur menyebutkan bahwa Hizbuh Tahrir Indonesia masih beroperasi di wilayah tersebut.
Ilustrasi-Logo Hizbut Tahrir Indonesia di kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Menteng Dalam, Tebet, Jakarta, Senin (8/5) sebelum organisasi ini dinyatakan terlarang./Antara-Aprillio Akbar
Ilustrasi-Logo Hizbut Tahrir Indonesia di kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Menteng Dalam, Tebet, Jakarta, Senin (8/5) sebelum organisasi ini dinyatakan terlarang./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, KUPANG - Gerakan Pemuda Ansor Nusa Tenggara Timur menyebutkan bahwa Hizbuh Tahrir Indonesia masih beroperasi di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, Hizbuh Tahrir Indonesia (HTI) sudah dibekukan oleh pemerintah Indonesia sejak 2017.

"Mereka (HTI) masih beroperasi di NTT, khususnya di Kota Kupang layaknya organisasi lainnya yang belum dibubarkan," kata Ketua GP Ansor NTT Ajhar Jowe kepada Antara di Kupang, Selasa (5/10/2019).

Hal itu disampaikan Ajhar berkaitan dengan hasil evaluasi dan pemantauan yang dilakukan GP Ansor NTT terhadap keberadaan HTI di NTT selama 2019.

Ajhar mengatakan selama 2019 kurang lebih sudah empat kali kegiatan yang dilakukan HTI di Kota Kupang yakni dengan mengelar diskusi bersama dan shalat bersama.

Ajhar mengatakan pihaknya memiliki data kegiatan-kegiatan yang dilakukan HTI tersebut. GP Ansor juga sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian dan BIN di NTT untuk mencegah penyebaran kelompok radikal itu.

"Kami takut ini nanti jadi pemicu munculnya organisasi ini di NTT, khususnya di Kota Kupang. Kami sudah laporkan ke pihak kepolisian juga soal kasus ini," tambah Ajhar.

Ajhar mengatakan bahwa kegiatan HTI terakhir dilakukan di Kota Kupang pada pekan lalum, berupa diskusi bersama yang menghadirkan sejumlah masyarakat.

Bahkan, lanjut Ajhar, dalam beberapa kegiatan yang sudah dilakukan dibuat perkelompok, perempuan sendiri dan laki-laki tersendiri.

"Kami menilai gerakan masif HTI di NTT menjadi ancaman besar akan tumbuh berkembang menjadi besar, dan dikhawatirkan dapat mengganggu kerukunan umat beragama di NTT ini," tambah dia.

Ajhar mengatakan bahwa pihaknya meminta Badan Intelijen Daerah dan Polda NTT mendeteksi dan menyikapi secara serius hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper