Bisnis.com, DENPASAR—UC Silver bertransformasi dari sebagai tempat wisata dan belanja perhiasan perak dan emas, kini berkembang menjadi tempat dengan berbagai tujuan bagi wisatawan maupun masyarakat biasa atau one stop destination.
Hal ini terjadi karena perusahaan yang berlokasi di Batubulan, Kabupaten Gianyar ini telah dilengkapi dengan UC Silver Gold, Museum Naga Sanga Amurwabhumi dan UC Restaurant, Cafe & Bakery yang semuanya berada dibawah naungan UC Group Company.
Menurut Director of Marketing UC Group Company Arya P. Sutedja, kini usaha yang sudah berdiri sejak 1989 ini tidak hanya dikenal sebagai tempat berwisata dan belanja perhiasan perak dan emas saja.
“Namun saat ini UC Silver dapat dijuluki sebagai satu tempat dengan banyak tujuan. Mulai dari belanja perhiasan perak dan emas, mengunjungi pabrik dan mengikuti program “UC Silver Class”, mengunjungi museum naga, menikmati makan & minum di cafe dan restaurant, menyelenggarakan wedding, meeting, seminar, gathering, pesta ulang tahun dan sejenisnya, atau sekedar melakukan “Selfie Tour” bersama patung-patung ikon UC yang tersebar di seluruh area,” ungkapnya pada akhir pekan lalu.
Arya menuturkan perhiasan perak dan emas UC Silver Gold pun telah merambah pasar Asia, Amerika Serikat, Australia dan Eropa. Perhiasan perak dan emas UC Silver Gold terinspirasi dari filosofi “Sweet Dragonfly” disetiap desain yang dibuat.
Sweet Dragonfly adalah merek dagang resmi UC Silver Gold yang melambangkan seekor capung misterius memiliki semangat untuk hidup dan bermanfaat bagi semua mahluk hidup di dunia.
Untuk memperkenalkan karya otentik tersebut, pihaknya baru saja meluncurkan program “UC Silver Class”. Program wisata silver class ini terbuka untuk umum dan para wisatawan yang ingin belajar merasakan sensasi membuat perhiasan berbahan dasar perak dengan cara traditional (handmade process).
Program silver class rencananya baru akan mulai dibuka dan dijual untuk umum pada November 2019. Program silver class ini dijual dengan harga per paket mulai dari Rp650.000 per orang.
Peserta akan mendapatkan perhiasan 92.5 sterling silver yang sudah dibuatnya, perlengkapan selama mengikuti kegiatan silver class, coffee break atau makan siang, sertifikat dan foto souvenir.
Durasi untuk mengikuti kegiatan silver class ini yaitu selama 4 – 6 jam termasuk jam istirahat untuk menikmati makan siang atau coffee break.
“Program silver class ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi para customer dan pengunjung UC Silver Gold,” jelasnya.
Berkunjung ke destinasi di perbatasan Denpasar dan Gianyar ini bisa pula melihat karya The Materpiece Naga Sanga Amurwabhumi di Museum Naga Sanga Amurwabhumi.
Karya seni ini berupa patung Naga yang terbuat dari 720 kilogram perak dan dikerjakan selama 5 tahun dengan panjang 20 meter, tinggi 1,35 meter dan lebarnya 1,8 meter.
Hasil karya yang dikonsep oleh seniman I Nyoman Eriawan dan dikerjakan bersama para seniman dan UC Silver Gold (silver smith).
Patung naga silver ini mempunyai 9 kepala yang berhubungan satu sama lain, selain untuk merefleksikan art atau nilai seni yang terkandung di dalamnya, angka 9 juga mencerminkan arti sebuah kebersamaan di dalam kehidupan.
Museum Naga Sanga Amurwabhumi mengangkat konsep Nusantara dan Fauna, sehingga tidak heran apabila di dalam museum terdapat banyak patung manusia yang menggunakan pakaian adat pengantin dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Selain itu terdapat banyak patung hewan yang berukuran besar menyerupai bentuk aslinya, juga banyak benda-benda ukiran peninggalan sejarah kerajaan Bali zaman dahulu yang dibuat ulang menggunakan 92.5 sterling silver.
Arya menuturkan kelengkapan terakhir yang dimiliki UC Silver adalah restoran dan bakery berada di lantai 3. Restoran yang beroperasi sejak setahun terakhir ini memiliki kapasitas hingga 300 pax.
Dengan fasilitas yang lengkap dan tempat yang sangat luas, instagramable serta memiliki pemandangan alam yang asri.
Menu andalan yang ditawarkan di cafe lantai 1 berbeda dengan menu andalah restaurant yang berada di lantai 3 yaitu Bebek Tungku.
Sedangkan menu andalan yang ditawarkan di cafe lantai 1 yaitu “Custom Sandwich”, yang mana setiap customer bisa membuat sandwich mereka sendiri dengan isian yang sesuai dengan selera masing-masing customer.
“Kami paham bahwa dunia food industry saat ini sedang berkembang dengan pesat, namun terkadang masih menyusahkan bagi pelaku vegetarian dalam memilih makanan alternatif yang enak dengan harga terjangkau. Maka dari itu kami mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda dengan pengalaman yang luar biasa [self treatment],” jelasnya.