Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Rinjani, Warga Diminta Pakai Pelindung Mata

Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan debu yang berterbangan mengikuti angin.
Asap kebakaran di kawasan hutan Pelawangan Senaru Gunung Rinjani membubung ke udara terlihat dari Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (21/10/2019). Akibat terjadinya kebakaran hutan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup semua jalur pendakian ke Gunung Rinjani mulai Minggu, 20 Oktober 2019 sampai batas waktu yang belum ditentukan./Antara-Ahmad Subaidi
Asap kebakaran di kawasan hutan Pelawangan Senaru Gunung Rinjani membubung ke udara terlihat dari Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (21/10/2019). Akibat terjadinya kebakaran hutan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup semua jalur pendakian ke Gunung Rinjani mulai Minggu, 20 Oktober 2019 sampai batas waktu yang belum ditentukan./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, MATARAM — Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga menggunakan pelindung mata atau kacamata ketika beraktivitas di luar rumah untuk menghindari dampak debu dari kebakaran yang terjadi hutan di Pelawangan Senaru Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara.

"Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan debu yang berterbangan mengikuti angin, karenanya jika hendak beraktivitas di luar rumah sebaiknya gunakan kaca mata dan pelindung lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin (21/10/2019).

Akibat arang debu kebakaran Gunung Rinjani yang terjadi sejak Sabtu malam (19/10/2019), berupa serpihan jerubu yang sampai ke Kota Mataram, menimbulkan banyak keluhan mata perih dari masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan, apabila harus beraktivitas di luar warga perlu menggunakan penutup kepala, mata, dan banyak minum agar terhindari dari dehidrasi.

"Kalau debu masuk ke mata, jangan langsung dikucek karena hal itu bisa merusak kornea mata. Sebaiknya, cuci dengan air mengalir," ujarnya sambil berharap hujan segera turun.

Menyinggung tentang pasien dengan keluhan sakit mata di puskesmas, Usman mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan. "Mungkin nanti siang atau sore baru kami bisa mendapatkan laporan pelayanan di 11 puskesmas se-Kota Mataram."

Hal senada juga disampaikan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, debu arang kebakaran Gunung Rinjani, Minggu (20/10) mengarah ke Mataram karena mengikuti arah angin.

"Kemarin, angin mengarah ke barat sehingga Mataram terlewati oleh debu arang kebakaran dan kabarnya yang paling banyak berdampak ke Pulau Bali," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat agar terus waspada dengan kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini, menggunakan pelindung mata, masker apabila keluar rumah serta aktif mengkonsumsi air putih.

"Kalau tidak penting, sebaiknya jangan keluar rumah. Harapannya, hujan segera turun sehingga persoalan kebakaran dan dampak bisa terselesaikan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper