Bisnis.com, DENPASAR—Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar didorong melakukan inovasi produk yang mengangkat kearifan lokal dan memiliki branding untuk membangun kepercayaan konsumen.
Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani mengatakan para pelaku UMKM bisa bekerja sama dengan Badan Kreatif Denpasar untuk membuat inovasi kemasan produk yang unik dan menarik.
“Produk kerajinan diharapkan inovatif dan memiliki ciri khas yang digali dari tradisi atau budaya setempat,” katanya dalam acara monitoring dan evaluasi terhadap tiga UMKM, Selasa (13/8/2019).
Menurut Dezire aspek budaya dalam kerajinan sangat berpengaruh dan menentukan keunikan kerajinan UMKM. Pengaruh alam, iklim, dan adat istiadat akan memberikan corak tersendiri produk kerajinan.
Hal ini juga menjadi perhatian dan program Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar yang bersinergi bersama sejumlah OPD. Tim tersebut hari ini melakukan monitoring dan evaluasi di tiga UMKM yakni produk pakaian jadi Body & Mind, kerajinan tangan Bali Decoupage, dan pakaian jadi Veel.
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Made Saryawan mengatakan produk kerajinan Denpasar kaya ragam, kaya warna, kaya corak yang menjadi ciri khas serta tak terlepas dari inovasi perajin yang mampu membawa produk UMKM mampu bersaing di pasar lokal, nasional dan juga internasional.
Hal serupa dilakukan Dekranasda Kabupaten Gianyar yang menginginkan para perajin memiliki branding atau merek dagang untuk membangun kepercayaan konsumen.
Kabupaten Gianyar dikenal memiliki ragam kerajinan dan telah dinobatkan sebagai kota kerajinan dunia. Tetapi sayangnya perajin masih memasrkan secara konvensional.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menekankan pentingnya perajin memiliki keterampilan pemasaran daring melalui media sosial yang cakupannya lebih luas.
“Pelaku UMKM diharapkan memahami jalur pemasaran digital sesuai tujuan dan karakteristik produk yang dimiliki serta mengetahui trik mendatangkan lebih banyak pengunjung, pengikut, dan pembeli,” katanya dalam Workshop Strategi Pemasaran Dalam Menembus Pasar Digital hari ini.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengatakan dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat Bali juga harus melestarikan produk tradisional Bali agar tidak punah, misalnya kain songket yang dibuat dengan alat tenun yang memiliki nilai seni tinggi mesti dilestarikan.
“Ide kreatif sangat diperlukan, tetapi kalau membuat punah warisan leluhur kita, maka harus dipertimbangkan lebih dulu,” ujarnya.